Strategi Karier Yovie Widianto dalam Industri Musik pada Era Digital

Assalova Schissandra Zahra, Dr. Phil. Oki Rahadianto S, S.Sos., M.Si., Dr. Royke Bobby Koapaha, M.Sn.

2024 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa

Tesis ini membahas strategi karier Yovie Widianto dalam mempertahankan eksistensinya di industri musik Indonesia pada era digital, dengan fokus pada dekade 2013-2023. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, penelitian ini berfokus pada tiga aspek utama. Pertama, menganalisis dinamika arena industri musik Indonesia di era digital dan bagaimana transformasi digital memengaruhi cara distribusi, produksi, dan konsumsi musik. Kedua, mengeksplorasi modal dan habitus yang dimiliki Yovie Widianto, serta bagaimana modal-modal tersebut—sosial, kultural, ekonomi, dan simbolik—diakumulasi dan dimanfaatkan untuk mempertahankan relevansi dalam industri musik. Ketiga, mengkaji strategi musikal dan ekstra-musikal Yovie Widianto melalui konser “Billion Songs Concert and Festival” sebagai representasi keberhasilannya menghadapi tantangan era digital. Tesis ini menggunakan teori praktik Pierre Bourdieu dan teori struktur dan gaya musikal Leon Stein sebagai alat analisis. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa Yovie Widianto berhasil memanfaatkan modal-modalnya untuk menghindari penuaan sosial dengan cara terus melakukan inovasi dan kolaborasi dengan musisi muda. Strategi musikalnya meliputi penggunaan chorus sebagai pembuka, penyampaian inti lagu secara singkat, modulasi untuk kompleksitas harmoni, dan struktur lagu empat bagian. Strategi ekstra-musikalnya mencakup kolaborasi lintas generasi, pemasaran digital, dan adaptasi tren global.

This thesis discusses Yovie Widianto’s career strategy in maintaining his existence in the Indonesian music industry in the digital era, focusing on the 2013-2023 decade. Using a qualitative method with a case study approach, this study focuses on three main aspects. First, analyzing the dynamics of the Indonesian music industry field in the digital era and how digital transformation affects the way music is distributed, produced, and consumed. Second, exploring Yovie Widianto’s capital and habitus, and how these capitals—social, cultural, economic, and symbolic—are accumulated and utilized to maintain relevance in the music industry. Third, examining Yovie Widianto’s musical and extra-musical strategies through the “Billion Songs Concert and Festival” concert as a representation of his success in facing the challenges of the digital era. This thesis uses Pierre Bourdieu’s theory of practice and Leon Stein’s theory of musical structure and style as analytical tools. The findings of this study indicate that Yovie Widianto has succeeded in utilizing his capital to avoid social aging by continuing to innovate and collaborate with young musicians. Her musical strategies include using the chorus as an opener, delivering the song's core in a concise manner, modulating for harmonic complexity, and a four-part song structure. Her extra-musical strategies include cross-generational collaboration, digital marketing, and adapting to global trends.

Kata Kunci : Yovie Widianto, Strategi, Industri Musik, Era Digital