Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesadaran Konsumen E-commerce akan Perlindungan Hukum
Agus Nugroho, Dr. Samodra Wibawa M.SC.
2024 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK
Penelitian ini memfokuskan pada permasalahan yang dihadapi
konsumen dalam transaksi e-commerce di Indonesia, terutama terkait rendahnya
kesadaran hukum konsumen. Konsumen sering kali berada dalam posisi yang lebih
lemah dibandingkan pelaku usaha, sehingga mereka rentan menjadi korban tindakan
pelaku usaha yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, regulasi sektoral yang
ada saat ini belum cukup kuat untuk melindungi hak-hak konsumen saat terjadi
sengketa dalam transaksi e-commerce. Penelitian ini penting karena perkembangan
pesat e-commerce perlu diimbangi dengan pemahaman konsumen akan hak-hak
hukumnya, serta perlunya regulasi yang lebih kuat dan efektif.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
konsumen e-commerce di Yogyakarta sebagai subjek. Hal ini sebagai langkah progresif karena Yogyakarta merupakan daerah
yang melakukan transaksi e-commerce tertinggi di Indonesia dengan
persentase 36,9% pada tahun 2021. Peneliti mengukur variabel
akses informasi dan pengetahuan untuk menentukan faktor-faktor yang memengaruhi
kesadaran konsumen akan perlindungan hukum. Berdasarkan hasil kuesioner yang
diolah menggunakan program SPSS versi 29, ditemukan bahwa variabel-variabel
tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran konsumen, baik secara
parsial maupun simultan.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa untuk
meningkatkan kesadaran hukum konsumen e-commerce, diperlukan peningkatan akses
informasi, pengetahuan, dan pengalaman konsumen dalam menangani sengketa
e-commerce. Selain itu, dibutuhkan kolaborasi antara konsumen, pelaku usaha,
perusahaan e-commerce, dan pemerintah untuk merumuskan kebijakan yang efektif
dalam menciptakan ekosistem transaksi digital yang aman dan adil. Saran yang
diberikan adalah peningkatan edukasi hukum konsumen, perbaikan regulasi yang
lebih proaktif, serta penyediaan saluran penyelesaian sengketa yang lebih mudah
diakses oleh konsumen.
This research focuses on the problems faced by consumers in e-commerce transactions in Indonesia, especially related to low consumer legal awareness. Consumers are often in a weaker position than business actors, so they are vulnerable to becoming victims of irresponsible business actors. In addition, existing sectoral regulations are not strong enough to protect consumer rights when disputes occur in e-commerce transactions. This research is important because the rapid development of e-commerce needs to be balanced with consumers' understanding of their legal rights, as well as the need for stronger and more effective regulations.
This research uses a quantitative approach with e-commerce consumers in Yogyakarta as the subject. This is a progressive step because Yogyakarta is the region that carries out the highest e-commerce transactions in Indonesia with a percentage of 36.9% in 2021. Researchers measured information and knowledge access variables to determine the factors that influence consumer awareness of legal protection. Based on the results of the questionnaire processed using the SPSS version 29 program, it was found that these variables had a significant effect on consumer awareness, both partially and simultaneously.
The conclusion of this research shows that to increase the legal awareness of e-commerce consumers, it is necessary to increase consumer access to information, knowledge and experience in handling e-commerce disputes. Apart from that, collaboration is needed between consumers, business actors, e-commerce companies and the government to formulate effective policies in creating a safe and fair digital transaction ecosystem. The suggestions given are increasing consumer legal education, improving regulations that are more proactive, and providing dispute resolution channels that are more easily accessible to consumers.
Kata Kunci : Kesadaran Hukum, e-commerce, Perlindungan konsumen
