Strategi Penerjemahan Semantik pada Takarir Drama 'Vincenzo (???)' di Netflix
Yeni Kartika Rachmawati, Iva Hanani, S.S., M.A.
2024 | Skripsi | BAHASA KOREA
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memaparkan jenis-jenis strategi penerjemahan semantik yang digunakan dalam menerjemahkan kata bahasa Korea ke bahasa Indonesia dalam takarir drama Korea populer berjudul ‘Vincenzo (???)’. Data dalam penelitian bersumber dari takarir bahasa Korea dan terjemahan bahasa Indonesia yang tersedia di layanan streaming berbayar Netflix. Teori yang digunakan adalah strategi penerjemahan semantik oleh Suryawinata dan Hariyanto (2016). Penelitian ini menerapkan metode analisis kualitatif.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, ditemukan hasil bahwa penerjemah menggunakan total tujuh jenis strategi penerjemahan semantik, yaitu (1) strategi pungutan; (2) strategi padanan deskriptif; (3) strategi analisis komponensial; (4) strategi sinonim; (5) strategi terjemahan resmi; (6) strategi penyusutan; dan (7) strategi perluasan. Tidak ditemukan penggunaan strategi padanan budaya pada terjemahan takarir bahasa Indonesia drama ini. Strategi pungutan adalah strategi penerjemahan semantik yang paling sering ditemukan.
Penggunaan strategi pungutan pada takarir drama ini didominasi oleh jenis pungutan transliterasi. Contoh penggunaan strategi pungutan transliterasi dapat terlihat pada terjemahan nama makanan ‘seolleongtang’ yang tetap mempertahankan bunyi serta tulisan dari bahasa Korea. Hanya ditemukan satu penggunaan strategi pungutan jenis naturalisasi yang terlihat pada kata ‘trot’ yang cara penulisan dan pengucapannya mengikuti aturan bahasa Indonesia. Selain bahasa Korea, ditemukan bahwa penerjemah menggunakan strategi pungutan transliterasi pada kata yang dipungut dari bahasa lain. Contohnya adalah kata ‘guillotine’ dari bahasa Inggris dan ‘consigliere’ yang dipungut dari bahasa Italia. Secara keseluruhan, strategi penerjemahan semantik paling banyak digunakan dalam penerjemahan kata nomina dalam takarir drama ini.
This research aims to identify and explain the types of semantic translation strategies used in translating Korean into Indonesian subtitles of the popular Korean drama called 'Vincenzo'. The data source in this research comes from Korean and Indonesian subtitles which are available on the paid streaming platform Netflix. Theory that being used is the semantic translation strategy by Suryawinata and Hariyanto (2016). This research applies a qualitative analysis method.
Based on the analysis that had been done, it was found that the translator used a total of seven types of semantic translation strategies. The strategies are: (1) borrowing; (2) descriptive equivalent; (3) componential analysis; (4) synonym; (5) recognize translation; (6) reduction; and (7) expansion. There is no cultural equivalent strategy found in the translation of the Indonesian subtitles for this drama.The borrowing is the most frequently found semantic translation strategies.
The use of borrowing strategies in the subtitles of this drama is dominated by the transliteration borrowing type. An example of the transliteration borrowing strategy can be seen in the translation of the food name 'seolleongtang' which still maintains the original Korean writing and pronunciation. There is only one example of the naturalized borrowing strategy was found, which was seen in the word 'trot', the way of writing and pronunciation followed the rules of the Indonesian language. Apart from Korean, it was found that the translator used transliteration borrowing strategies on words taken from other languages. For examples, the word 'guillotine' from English and 'consigliere' which is taken from Italian. Overall, the semantic translation strategy is mostly used in translating nouns.
Kata Kunci : Strategi penerjemahan semantik, takarir, drama Korea Vincenzo