Konsep Mrabot dalam Karawitan Gaya Surakarta
Leny Nur Ekasari, Prof. Dr. Timbul Haryono, M.Sc.; Dr. Suyoto, S. Kar., M. Hum.
2024 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa
Tesis ini mengungkap mrabot sebagai salah satu konsep lokal di dalam karawitan Jawa, khususnya gaya Surakarta. Beberapa persoalan yang ingin diteliti terkait dengan fenomena mrabot dan struktur yang membentuk mrabot. Secara lebih mendalam, hal-hal yang berhubungan dengan pemaknaan, struktur musikal dan non-musikal, serta fungsi mrabot. Pemaparan dilakukan berdasarkan data penyajian karawitan sebagai media eksplorasi data secara faktual. Penelitian ini mewacanakan paradigma ethnoart dalam melihat mrabot sebagai konsep yang dimiliki dan dimaknai oleh pelaku karawitan gaya Surakarta. Selanjutnya, penerapan konsep-konsep keilmuan dalam karawitan seperti garap dan pathet berperan penting untuk melihat musikalitas mrabot. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi langsung dan tidak langsung, dan studi pustaka. Analisis data dilakukan dalam dua cara, yaitu analisis musikal dan analisis secara interaktif. Hasil penelitian ini mrabot dimaknai sebagai rangkaian gending yang tersusun dari gending pokok, gending lajengan, dan gending pelengkap. Mrabot yang disajikan dalam konteks klenengan menempatkannya di wilayah garap ciblon. Dengan demikian, struktur mrabot terdiri dari (1) bentuk gending pokok, lajengan, dan pelengkap, (2) repertoar gending yang dapat digarap ciblon, serta (3) transisi antar bentuk yang dilakukan dengan perubahan irama dan laya, serta pathetan di tengah rangkaian. Mrabot dapat terwujud jika (1) pengrawit berpengalaman, dan (2) disajikan di siklus waktu ciblon serta durasi yang lebih panjang. Kehadiran mrabot dalam sajian gending memiliki fungsi sebagai variasi garap serta kelengkapan dinamika karakter gending.
This thesis reveals mrabot as one of the local concept in karawitan Jawa, particularly for Surakarta style. Some of the problem that examine are related to the mrabot phenomenon and the structure that forms mrabot. Spesifically, it matters relating with meaning, musical and non-musical structures, and its functions. Seminal presentation data as factual data exploration media. The study represents ethnoart paradigm in seeing mrabot as a concept that owned and buried by the musician of karawitan Surakarta style. Then, the aplication of couch-like concept in garap and pathet plays a significant role. In viewing mrabot's musicality Data collection is done with intervew techniques, direct and indirect observations, and literature review. Data analysis is done in two wys, which is interractive musical and analysis. The results of this study is thah mrabot is maximized as a series gending composed of main form, lajengan, and complementary. Mrabot served in context placed it in the garap ciblon. Thus, mrabot structure consists of (1) main form, lajengan, and complementary, (2) repertoire of usable ciblon gending, and (3) transition of all the form made with a change in rhythm and laya, as well as pathetan in the sequence. It can achieved if (1) experienced musician, and (2) presented in ciblon time cycles and longer duration. The presence of mrabot in gending served as a variety of garap and a completeness of the dynamics of the caracter.
Kata Kunci : mrabot, gending, rangkaian, ciblon, garap / mrabot, gending, series, ciblon, garap