KONSTRUKSI GENDER DALAM TARI BEDHAYAN RIKMA KARYA MILA ROSINTA TOTOATMOJO
VINDI ERYANDWI PUTRI, Dr. Rr. Paramitha Dyah Fitriasari, S.Ant., M.Hum., Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA
2023 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa
Penelitian ini bertunjuan untuk menjelaskan bagaimana konstruksi
gender yang diterapkan ke dalam sebuah karya seni tari menjadi salah satu
bentuk upaya dalam mengekspresikan suara perempuan terkait perasaan
dan kekhawatiran dalam menghadapi kehidupan, terutama bagi perempuanperempuan yang akan menikah maupun perempuan yang sudah menikah.
Gender yang diterapkan pada karya ini meliputi femininitas, maskulinitas
serta feminisme. Selain itu, tujuan penelitian ini adalah menganalisis
bagaimana makna Tari Bedhayan Rikma karya Mila Rosisnta Totoatmojo
sebagai konstruksi gender yang mengedepankan hak dan peran dalam
mengutarakan kejujuran atas perasaanya yang menjadi bentuk kekuatan
seorang perempuan dalam menghadapi kehidupan yang akan dihadapi
terutama kehidupan perempuan setelah menikah.
Metode yang digunakan adalah wawancara dalam penelitian etnografi.
Etnografi merupakan suatu metode penelitian ilmu sosial yang mengurai
aspek-aspek kebudayaan. Peneliti melakukan pengkajian yang mendalam
terhadap bentuk serta makna yang ada pada Tari Bedhayan Rikma karya
Mila Rosinta dengan melakukan wawancara kepada seorang narasumber
yang merupakan seniman tari sekaligus koreografer dari karya tersebut.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa konstruksi gender yang
diterapkan ke dalam bentuk karya Tari Bedhayan Rikma yang meliputi
bentuk femininitas, maskulinitas hingga feminisme menjadi sebuah hasil
dari pengalaman, pembelajaran serta perasaan yang dirasakan oleh sang
koreografer yaitu Mila Rosinta Totoatmojo dalam mempersiapkan diri untuk
menghadapi kehidupan baru dalam dunia pernikahan. Konstruksi gender
yang dibentuk dalam sebuah karya tari tersebut juga turut mewakilkan
suara perempuan-perempuan di luar sana yang memiliki perasaan serta
kekhawatiran yang sama. Penelitian ini dapat menjadi sebuah referensi
mengenai pola pikir serta perasaan seseorang dapat dituangkan ke dalam
sebuah karya seni dengan memasukan unsur-unsur gender di dalamnya.
This study aims to explain how the construction of gender that is applied
to a dance work is a form of effort in expressing women's voices regarding
feelings and worries in facing life, especially for women who are about to marry
and women who are already married. The gender applied to this work includes
femininity, masculinity and feminism. In addition, the purpose of this study is
to analyze how the meaning of Mila Rosisnta Totoatmojo's Bedhayan Rikma
Dance is a gender construction that prioritizes rights and roles in expressing
honesty about her feelings which is a form of a woman's strength in facing life
that will be faced, especially the life of women after marriage.
The method used is interviews in ethnographic research. Ethnography is
a social science research method that analyzes cultural aspects. The researcher
conducted an in-depth study of the forms and meanings in Mila Rosinta's
Bedhayan Rikma Dance by conducting interviews with a source who is a dance
artist and choreographer of the work.
The results of the study show that the gender construction applied to the
form of the Bedhayan Rikma Dance which includes forms of femininity,
masculinity to feminism is a result of experience, learning and feelings felt by
the choreographer, Mila Rosinta Totoatmojo, in preparing themselves to face a
new life in the world. wedding. The gender construction formed in a dance work
also represents the voices of women out there who have the same feelings and
worries. This research can be a reference regarding the mindset and feelings of
a person that can be poured into a work of art by including elements of gender
in it.
Keywords: Dance, Bedhayan Rikma, Women, Gender, Femininity,
Masculinity, Feminism.
Kata Kunci : Seni Tari, Bedhayan Rikma, Perempuan, Gender, Maskulinitas, Femininitas, Feminisme.