PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY DALAM INOVASI PELAYANAN PUBLIK YANG BERBASIS KONSEP SMART MOBILITY
Irma Anindya Budiarti, Dr. Suripto, A.Md., S.I.P., MPA.
2023 | Skripsi | ILMU ADMINISTRASI NEGARA (MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK)
Penelitian
ini berangkat dari persoalan Dishub Provinsi DIY dalam penanganan yang
berkaitan dengan mobilitas, khususnya pada kemacetan lalu lintas di Kawasan
DIY. Permasalahan kemacetan tersebut berhubungan dengan peran yang dijalankan
Dishub Provinsi DIY selaku penyelenggara publik yang belum berjalan optimal.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai sejauh mana peran Dishub
Provinsi DIY dalam mewujudkan inovasi pelayanan publik yang berbasis smart
mobility di DIY dengan menggunakan lima kategorisasi peran menurut Siagian
(2009), diantaranya peran stabilisator, inovator, modernisator, pelopor, dan
katalisator.
Metode
penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Pengumpulan data yang
dilakukan melalui kegiatan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Kemudian,
data-data yang telah terkumpul dianalisis dengan teknik analisis data studi
kasus dan diinterpretasikan berdasarkan tahapannya.
Hasil
dari penelitian ini menunjukkan adanya komitmen Dishub Provinsi DIY dalam
mewujudkan pelayanan yang berbasis konsep smart mobility jika berdasarkan lima
kategorisasi peran berdasarkan teori Siagian (2009). Hanya saja peran-peran
Dishub DIY sebagai penyelenggara publik khususnya pada peran stabilisator,
inovator, modernisator, pelopor dan katalisator masih belum berjalan optimal
dalam memperlancar kemacetan lalu lintas di kawasan DIY. Hal ini terlihat dari
belum adanya pemenuhan jumlah target pengguna Trans Jogja dan masih terjadi
waktu tunggu yang lama di simpang jalan pada jam-jam sibuk. Oleh karena itulah
diperlukan adanya peningkatan sosialisasi, pemeliharaan dan penambahan fitur
feedback pada Trans Jogja dan ATCS untuk meningkatkan peran Dishub Provinsi DIY
agar lebih baik lagi dalam mengatasi permasalahan kemacetan lalu lintas di DIY.
This
research departs from the problem of the Yogyakarta Provincial Transportation
Agency in handling issues related to mobility, especially traffic jams in the
DIY area. The problem of congestion is related to the role played by the
Yogyakarta Provincial Transportation Agency as a public organizer which has not
run optimally. The purpose of this study was to assess the extent of the role
of the DIY Provincial Transportation Agency in realizing smart mobility-based
public service innovations in DIY by using five role categorizations according
to Siagian (2009), including the roles of stabilizers, innovators, modernizers,
pioneers, and catalysts.
The
research method used is qualitative. Data collection was carried out through
observation, interviews, and documentation studies. Then, the collected data
were analyzed using case study data analysis techniques and interpreted based
on the stages.
The
results of this study indicate the commitment of the Yogyakarta Provincial
Transportation Agency to realizing services based on the concept of smart
mobility based on five role categorizations based on Siagian's theory (2009).
It's just that the DIY Transportation Agency's roles as public administrators,
especially in the roles of stabilizers, innovators, modernizers, pioneers, and
catalysts, are still not running optimally in facilitating traffic jams in the
DIY area. This can be seen from the lack of fulfillment of the target number of
Trans Jogja users and the long waiting times at intersections during rush
hours. That's why it is necessary to increase the socialization, maintenance,
and addition of feedback features on Trans Jogja and ATCS to increase the role
of the DIY Provincial Transportation Agency so that it is even better in
dealing with traffic congestion problems in DIY.
Kata Kunci : Peran Pemerintah, Inovasi Pelayanan publik, Smart Mobility