Kreativitas Penyajian Ansamble Bundengan Pada Sanggar Setyo Langen Budoyo di Kabupaten Wonosobo
Riky Rachmawan, Dr. Rr. Paramitha Dyah Fitriasari, M.Hum
2023 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa
Bundengan merupakan kesenian khas Kabupaten Wonosobo yang memiliki keindahan serta keunikan dengan mengimitasi bunyi-bunyian seperti pada musik gamelan. Memainkan Bundengan membutuhkan keahlian khusus, hal ini karena permainan alat musik Bundengan dimainkan secara tunggal dengan memainkan kedua tangan yang memiliki pola serta peran yang berbeda-beda. Berangkat dari kegelisahan tersebut, sehingga muncul kreativitas untuk mengembangkan alat musik Bundengan, dengan mengemas bentuk penyajian Bundengan secara berkelompok yang disebut Ansamble Bundengan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan unsur-unsur penyajian Ansamble Bundengan yang meliputi gaya, genre, teks, komposisi, transmisi, dan pergerakan. Selain itu tujuan penelitian ini juga menganalisis proses dalam penyajian Ansamble Bundengan. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif pendekatan etnomusikologi interdisiplin antropologi. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyajian Ansamble Bundengan terdiri beberapa alat musik Bundengan meliputi: Bundengan Slenthem, Bendhe, Siter, dan Kendang. Masing-masing Bundengan memiliki karakteristik, pola permainan, dan pola irama yang beragam. Selain itu, penyajian Ansamble Bundengan dalam pertunjukan juga menambahkan beberapa alat musik untuk membangun nuansa baru, diantaranya: karinding, didgeridoo, blumbung, keyboard, biola, dan cello. Proses kreatif penyajian Ansamble Bundengan berangkat dari fenomena kegelisahan, sehingga mendorong untuk menemukan ide kreatif, yang kemudian merealisasikan dalam bentuk wujud Ansamble Bundengan, hingga menampilkannya dalam pertunjukan musik Bundengan.
Bundengan is a typical art from Wonosobo that has beauty and uniqueness by imitating sounds as in gamelan music. Playing the Bundengan requires special skills because the musical instrument Bundengan is played singly by using both hands, which have different patterns and roles. Departing from this disquietude, creativity arose to develop the Bundengan musical instrument, by packaging the form of presenting Bundengan in groups called the Bundengan Ensemble. The purpose of this study was to describe the elements of the presentation of the Bundengan ensemble, which include style, genre, text, composition, transmission, and movement. In addition, the purpose of this study was also to analyse the process of presenting the Bundengan ensemble. This study used a qualitative analysis of the interdisciplinary ethnomusicology approach to anthropology. The results of the study show that the presentation of the Bundengan ensemble consists of several Bundengan musical instruments including: Bundengan Slenthem, Bendhe, Sitter, and Kendang. Each Bundengan has various characteristics, game patterns, and rhythm patterns. In addition, the presentation of the Bundengan ensemble in the performance also added several musical instruments to create a new atmosphere, including: karinding, didgeridoo, blumbung, keyboard, violin, and cello. The creative process of presenting the Bundengan Ensemble departs from the phenomenon of anxiety, thus encouraging to find creative ideas, which were then realized in the form of the Bundengan Ensemble, to present them in the Bundengan music performance.
Kata Kunci : Kreativitas, Penyajian, Ansamble Bundengan