Rencana Pengembangan Bisnis Tas Merek Lokal Rash Rash

SYAVIRA ASHILA, Rocky Adiguna, SE., M.Sc., Ph.D.,

2021 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN (KAMPUS JAKARTA)

Saat ini, industri fesyen di Indonesia berkembang dengan sangat pesat. Hal tersebut sejalan dengan kesadaran masyarakat Indonesia akan fesyen yang mengarah pada gaya hidup. Berbagai tren fesyen bermunculan setiap tahunnya karena inovasi dan produktivitas desainer. Untuk menghadapi Perkembangan Industri 4.0 serta untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun permintaan ekspor, bakat kreativitas tersebut erat kaitannya dengan desain dan estetika yang membuat para pebisnis di industri kreatif memiliki nilai lebih. Produk, logo, packaging sampai media sosial direncakan dengan baik oleh pebisnis untuk dapat memenuhi permintaan konsumen. Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai merek lokal mulai meramaikan pasar fesyen di Indonesia. Dimana dari segi kualitas pun tak kalah saing dari merek impor yang sudah lebih dulu ada. Dalam hal ini, Rash Rash mencoba membuat produk dengan desain yang unik, namun bisa memenuhi kebutuhan tersebut. Rash Rash menjual tas ransel, handybag, pouch, tas pinggang dan tas laptop yang dibuat untuk unisex. Rash Rash mencoba menawarkan produk dengan tipe sejenis berupa tas dan pouch yang lebih variatif, trendy, dan fashionable dan juga menawarkan harga yang kompetitif. Dalam menyusun rencana bisnis perlu dilakukan beberapa analisis agar dapat memahami situasi dan kondisi yang terjadi saat ini, arah perkembangan tren, serta analisis kompetisi industri agar dapat memahami peta kekuatan persaingan yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk mengetahui kelayakkan suatu bisnis, dapat menggunakan analisis NPV, IRR, dan Payback Period. Dimana semua analisis tersebut, perusahan dapat menyusun visi, misi, tujuan, model bisnis, dan strategi perusahaan.

Currently, the fashion industry in Indonesia is growing very rapidly. This is in line with the awareness of the Indonesian people about fashion that leads to a lifestyle. Various fashion trends emerge every year due to designer innovation and productivity. Along with the development of the times, entrepreneurs are now better known as creativepreneur which means creative business actors. To face industrial 4.0 and to meet domestic market needs and export demands, this talent for creativity is closely related to design and aesthetics which makes business people in the creative industry have more value. Business people plan products, logos, packaging, to social media to meet consumer demand. In recent years, various local brands have begun to enliven the fashion market in Indonesia. Where, in terms of quality, it is no less competitive than imported brands that already exist. In this case, Rash Rash tries to make product with a unique design, but can fulfill these needs. Rash Rash sells backpacks, handybags, pouches, waist bags, and laptop bags made for unisex. Rash Rash tries to offer products of the same type in the form of bags and pouches that are more varied, trendy, and fashionable and also offer competitive prices. In compilling a business plan, it is necessary to carry out several analyzes in order to understand the current situation and conditions, the direction of trend development, as well as analysis of industrial competition in order to understand the map of the companys competitive power. To find out the feasibility of a business, you use the NPV, IRR, and payback period analysis. Where all the analysis is, the company can formulate a vision, mission, goals, business model, and company strategy.

Kata Kunci : Rencana Bisnis, Risiko Bisnis, Analisis Rencana Bisnis, Tas Merek Lokal, Rash Rash, Fesyen /Business Plan, Business Risk, Business Plan Analysis, Local Brand, Rash Rash, Fashion