Laporkan Masalah

Kajian Etnografi Tradisi Tato bagi Perempuan di Malaka, Nusa Tenggara Timur

SLAMET BUDIHARJO, Dr. Wisma Nugraha Christianto Richardus, M.Hum.

2021 | Tesis | MAGISTER KAJIAN BUDAYA DAN MEDIA

INTISARI Tradisi menato bagian tubuh sudah sejak lama dipraktikkan oleh beberapa suku di Indonesia dengan berbagai pemaknaan. Bagi perempuan Malaka di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur, menato bagian tubuhnya menjadi bagian dari ritual adat ketika akan memasuki perkawinan. Hal yang menarik dari tradisi tersebut adalah meskipun tradisi ini telah berhenti dipraktikkan sejak akhir tahun 1970-an, masyarakat yang menganut matrilineal ini dalam praktiknya menjadikan perempuan sebagai subaltern dengan keterikatannya dalam praktik tradisi. Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis dan mengekplorasi praktik tradisi tato pada perempuan di Malaka yang telah mengkonstruksi pemaknaan tato. Penelitian ini dilakukan dengan metode etnografi dan teori tentang ingatan untuk memaparkan lebih jauh tradisi tersebut. Dalam penelitian ini juga diungkapkan tradisi tato pada perempuan sebagai sites of memory, di mana melalui tradisi tersebut dapat digunakan untuk menengok kembali berbagai peristiwa yang dialami perempuan di Malaka dan bagaimana praktik hegemoni laki-laki terhadap perempuan melalui tradisi tato tersebut. Tato pada perempuan Malaka mengalami pergeseran pemaknaan yang awalnya merupakan bagian dari ritual adat, namun menjadi sebuah strategi pada masa penjajahan Jepang untuk menghindarkan diri agar tidak dijadikan pekerja seks (jugun ianfu).

ABSTRACT The tradition of tattooing body parts has long been practiced by several tribes in Indonesia, in which each has its own meaning. For Malaka women on the island of Timor, East Nusa Tenggara, tattooing their body parts is one of traditional rituals for those who are about to marry. The interesting aspect of this tradition is even though it has no longer been practiced since the late 1970s, people who adhere to this matrilineal practice still consider women as subaltern with their attachment to traditional practices. Therefore, this study is intended to analyze and explore the traditional practice of tattooing among women in Malaka who have constructed the meaning of tattoos. This research is conducted using ethnographic methods and theory of memory to further explore this tradition. This research also reveals the tradition of tattooing in women as sites of memory, through which we can look back on the various events experienced by women in Malaka and how the hegemony of men against women is practiced through the tattoo tradition. Tattoos on Malaka women underwent a shift in meaning, from a part of traditional rituals to a strategy during the Japanese occupation to avoid being exploited as sex workers (jugun ianfu).

Kata Kunci : tradisi, tato, perempuan, ingatan, tradition, tattoos, women, memory

  1. S2-2020-435139-abstract.pdf  
  2. S2-2020-435139-bibliography.pdf  
  3. S2-2020-435139-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2020-435139-title.pdf  
  5. S2-2021-435139-abstract.docx  
  6. S2-2021-435139-abstract.pdf  
  7. S2-2021-435139-bibliography.docx  
  8. S2-2021-435139-bibliography.pdf  
  9. S2-2021-435139-tableofcontent.docx  
  10. S2-2021-435139-tableofcontent.pdf  
  11. S2-2021-435139-title.docx  
  12. S2-2021-435139-title.pdf