Laporkan Masalah

Kritik terhadap Praktik Beragama dalam Film PK (Sebuah Studi Analisis Wacana Kritis Model Norman Fairclough)

HERZA, Prof. Dr. Heru Nugroho

2019 | Tesis | MAGISTER SOSIOLOGI

Penelitian ini ingin melihat secara kritis tiga hal yang berkaitan dengan film kontroversial karya Rajkumar Hirani yang berjudul PK (2014), yakni pertama, menganalisis teks film, untuk mengetahui bagaimana kritikan-kritikan terhadap praktik beragama di India yang dikembangkan di sepanjang film, serta menganalisis ideologi yang mendasari kritikan-kritikan tersebut. Kedua, melihat dan menganalisis bagaimana khalayak penonton menginterpretasi apa yang telah ditampilkan film PK. Ketiga, menganalisis konteks sosial budaya di luar media yang mempengaruhi teks yang dikembangkan dalam film. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis wacana kritis model tiga dimensi Norman Fairclough (text, discourse practice dan sociocultural practice). Hasil analisis pada dimensi teks mengungkapkan bahwa film PK telah menampilkan dan mengembangkan kritikan terhadap pelbagai aspek, unsur dan fenomena yang berkaitan dengan praktik keagamaan di India. Mulai dari menyinggung ritual-ritual, tradisi dan upacara keagaman yang selama ini dipercayai dan terus dipraktikkan oleh umat beragama secara fanatis. Membahas dan mempersoalkan perilaku antar umat beragama, khususnya terfokus pada dinamika kebencian dan keantian yang terjadi di antara umat Hindu India dan Muslim Pakistan. Mengkritik dengan keras orang-orang yang dianggap wakil Tuhan di dunia ini (para pemuka agama). Mempertanyakan dengan kritis mengenai agama yang paling benar untuk diikuti. Mengkritik sikap fanatisme umat beragama di India. Mengembangkan wacana yang sarat profokasi untuk meninggalkan Tuhan yang dikonsepsikan oleh agama-agama. Serta menampilkan diskusi tentang Tuhan dari perspektif teologi negatif. Adapun sebagian besar kritikan yang dikembangkan dalam film cenderung menunjukkan dan mendasari kepada ideologi rasionalisme humanis. Hasil penelurusan dan analisis mengenai penafsiran khalayak penonton terhadap film PK menunjukkan bahwa, telah terjadi aneka ragam tafsiran. Ada yang mengecam dengan keras karena dianggap telah menghina agama dan Dewa-dewi dalam agama Hindu. Ada yang memuji, karena telah memberikan pesan yang mencerahkan terkait dengan kehidupan sosial keagamaan, dan bahkan ada beberapa orang ateis yang berubah menjadi mempercayai adanya Tuhan setelah menonton film PK. Sementara itu, konteks sosial budaya yang mempengaruhi teks yang dikembangkan dalam Film PK setidaknya ada tujuh, yakni; Pertama, banyaknya kasus yang mengungkapkan para pemuka agama Hindu, guru spiritual dan para Yogi yang melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji dengan memanfaatkan status yang mereka miliki. Kedua, semakin masifnya gerakan atau aksi yang sarat dengan kesan anti terhadap umat beragama non-Hindu. Ketiga, intensitas perpecahan dan permusuhan antar umat beragama di India yang terus meningkat (negara tertinggi ke 4 di dunia dalam hal intoleransi beragama). Keempat, tidak terwujud sepenuhnya nilai dan prinsip sekulerisme kehidupan bernegera dan bermasyarakat. Kelima, fenomena Islamphobia dan/atau pakistanphobia, termasuk rasa benci terhadap mereka (umat Muslim) yang semakin masif menghinggapi sebagian besar penduduk di India. Keenam, semakin muncul dan tumbuhnya umat beragama di India yang tidak mengeyampingkan nalar (rasional) dan bahkan bersikap kritis dalam melihat praktik-praktik agama. Ketujuh, konteks yang sedikit banyaknya mempengaruhi teks yang dikembangkan dalam film PK adalah tren kisah dan genre film yang menonjolkan kritik realitas sosial (termasuk sosial keagamaan), yang sedang disukai dan bisa mendatangkan banyak penonton ke bioskop (faktor ekonomi media).

This study critically discusses three things related to a controversial movie by Rajkumar Hirani entitled PK (2014), first, to analyze the movie's text to find out how criticism of religious practices in India developed in the movie, and to analyze fundamental ideology of the criticism. Second, to see and analyze how audiences interpret what has been shown in PK. Third, to analyze the sociocultural context outside the media which influences the text developed in the movie. This study is a qualitative study with three-dimensional model of critical discourse analysis method by Norman Fairclough (text, discourse practice and sociocultural practice). The result of analysis on text dimension reveals that PK movie has shown and developed critics on various aspects, elements and phenomena related to religious practices in India. The movie mentions religious rituals, traditions and ceremonies that have been believed and practices by religious and fanatical people. It discusses and questions the behavior of religious people, particularly it focuses on the dynamic of hatred and closeness which has happened between Indian Hindus and Pakistani Muslims. It criticizes people who are considered as God's representatives in this world (religious leaders). It critically questions the truest religion to be followed. It criticizes fanaticism of religious people in India. It develops discourse that is full of provocation to leave God conceptualized by religions. And it shows "discussion" about God from negative theological perspective. Most of critics developed in the movie tend to show and underlie ideology of humanist rationalism. The result of investigation and analysis of audiences interpretation of PK movie show that there are various interpretations. There are those who strongly criticize the movie because it insults Gods and Goddesses in Hindu. There are those who praise it, because it has delivered enlightening messages related to social-religious life, and even those atheists have believed the existence of God after watching this movie. Meanwhile, there are eight socio-cultural contexts influencing the text developed in PK movie; First, the cases that reveal Hindus religious leaders, spiritual gurus and Yogi who didharmful actions by using statuses that they have. Second, the movement or act with closeness of non-Hindus is getting massive. Third, the intensity of division and hostility between religious people in India rapidly increases (the 4thhighest country in the world in terms of religious intolerance). Fourth, the values and principles of secularism in the life of the state and society are not fully realized. Fifth, the phenomenon of Islamophobia and/or Pakistaniphobia, including hatred towards them (Muslims) is getting massive in most Indians. Sixth, there are religious people and 'developing' religious people who do not disregard reason (rational) and be critical in religion. Seventh, there is a context that influences the text developed in PK movie which is a trend of story and genre that features critics of social reality (including social-religious), favored by people and it is able to attract audiences to go to the cinema (media economic factor).

Kata Kunci : Film PK, Analisis Wacana Kritis, Praktik Beragama, India, Teologi Negatif, Rasionalisme Humanis

  1. S2-2017-419172-abstract.pdf  
  2. S2-2017-419172-title.pdf  
  3. S2-2019-419172-abstract.pdf  
  4. S2-2019-419172-bibliography.pdf  
  5. S2-2019-419172-tableofcontent.pdf  
  6. S2-2019-419172-title.pdf