Tokoh-Tokoh Eksil Politik dalam Novel Pulang Karya Leila S. Chudori: Analisis Penokohan dan Tema Model Robert Stanton
ELDIANA MARTHA ROSA, Dr. Pujiharto, M.Hum.
2018 | Skripsi | S1 BAHASA DAN SASTRA INDONESIAINTISARI Tokoh merupakan unsur pembangun sebuah cerita. Setiap tokoh memiiliki karakter yang berbeda satu sama lain. Karakter tokoh memengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku dalam menghadapi suatu peristiwa. Tokoh-tokoh dalam novel Pulang menarik untuk dikaji karena mencerminkan konflik batin yang dialami oleh para eksil politik G30S 1965. Penokohan tiap tokoh dideskripsikan melalui sudut pandang seorang eksil politik, novel Pulang menceritakan kehidupan para intelektual, keluarga-keluarga yang ditinggalkan para terpidana mati, hingga tahanan politik yang diasingkan di luar negeri. Novel Pulang mengungkap sisi lain kehidupan para eksil politik melalui peristiwa-peristiwa yang melukiskan kepribadian tokoh. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasi kedudukan dan penokohan tokoh-tokoh dalam novel Pulang, 2) mendeskripsikan hubungan antartokoh dalam novel Pulang, dan 3) mendeskripsikan tema dalam novel Pulang. Dalam penelitian ini, Novel Pulang diteliti menggunakan teori struktur novel model Robert Stanton. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis yaitu metode yang menggambarkan atau melukiskan gejala dan fakta secara sistematis. Hasil penelitian yang didapat adalah novel Pulang menghadirkan tokoh utama dan tokoh bawahan. Tokoh utama dalam novel ini adalah Dimas Suryo dan Lintang Utara. Dimas Suryo memiliki keterkaitan dengan semua peristiwa yang berlangsung dalam cerita. Kemunculan tokoh Lintang Utara sebagai anak dari Dimas Suryo memiliki intensitas yang dominan untuk memengaruhi perkembangan alur cerita. tokoh-tokoh bawahan dalam novel Pulang memiliki peran untuk mengungkap sisi lain tokoh utama. Tokoh bawahan yang terdapat di dalam novel Pulang, di antaranya adalah 1) Hananto Prawiro, 2) Segara Alam, 3) Vivienne Deveraux, 4) Surti Anandari, 5) Nugroho Dewantoro, 6) Tjai Sin Soe, 7) Risjaf, 8) Bimo Nugroho, 9) Aji Suryo, 10) Retno, 11) Andini, 12) Rama, 13) Kenanga, dan 14) Rininta.Hubungan antartokoh memperlihatkan konflik batin yang dialami tokoh mampu mempengaruhi karakter satu sama lain. Kedudukan dan penokohan dalam penelitian novel Pulang ini dikaji melalui aspek fisiologis, sosiologis, dan psikologis. Penokohan tokoh-tokoh ini pun mengantarkan pembaca berfokus pada makna keseluruhan berupa tema cerita. Tema utama dalam novel Pulang ini adalah kehampaan hati para eksil politik akibat kegagalan kembali ke tanah air Indonesia.
ABSTRACT Characters are the essence in creating a storyline. Each character has a different trait from each other. This affects all thoughts and behaviors of the character when they have to go through a situation. The characters in the novel ‘Pulang’ are interesting to be explored because they reflect the inner conflicts of political exiles of G30S 1965. Each characterization seems used to convey social criticism of the government. From the point of view of a political exile, Pulang tells the lives of intellectuals, families of death row inmates, to political prisoners who are ostracized abroad. Pulang reveals another side of the life of political exiles through events that portray the personality of the characters. This study aims to: 1) Identify position and characters in the novel, 2) To describe the relationship of each character, and 3) To describe the theme. The study of this thesis using Robert Stanton's novel model structure that is descriptive method analysis; a method that describes or describes symptoms and facts systematically. This research depicts that novel Pulang presents the main and subordinate characters. The main characters in this novel are Dimas Suryo and Lintang Utara. Dimas Suryo has a connection with all the events that take place in the story. The appearance of Lintang Utara as a child of Dimas Suryo has a dominant influence to the development of its storyline. In other hand, subordinate characters have a role to reveal main character’s other side. The subordinate characters are: 1) Hananto Prawiro, 2) Segara Alam, 3) Vivienne Deveraux, 4) Surti Anandari, 5) Nugroho Dewantoro, 6) Tjai Sin Soe, 7) Risjaf, 8) Bimo Nugroho, 9) Aji Suryo, 10) Retno, 11) Andini, 12) Rama, 13) Kenanga, and 14) Rininta. Their relationship shows the inner conflicts of each character able to influence each other. The position and characterization of this novel are reviewed through physiological, sociological, and psychological aspect. The characterization also deliver focuses on the overall meaning of the theme of the story to the reader. The main theme of this novel is the emptiness of political exiles due to the failure to return to Indonesia.
Kata Kunci : struktur, novel, tokoh, tema, eksil, politik