Laporkan Masalah

Perubahan Bentuk, Makna, dan Fungsi Pendapa Rante pada Kompleks Makam Sunan Bonang di Tuban

SINGGIH BEKTI N, Dr. Widya Nayati, M.A

2018 | Skripsi | S1 ARKEOLOGI

Penelitian ini membahas mengenai Pendapa Rante yang ada di kompleks makam Sunan Bonang. Menurut pendapat beberapa ahli, pendapa dalam konsep arsitektur tradisional Jawa lebih dikenal sebagai salah satu bangunan yang terletak di depan bangunan inti rumah, bersifat bangunan profan dan biasa digunakan sebagai tempat untuk bersosialisasi antara tuan rumah dengan masyarakat sekitar dalam berbagai bentuk. Pendapa Rante merupakan dua bangunan pendapa yang terdapat di kompleks makam Sunan Bonang. Pendapa Rante terletak di halaman II kompleks makam Sunan Bonang yang merupakan halaman semi-sakral. Pendapa ini juga memiliki ragam hias yang diukirkan langsung pada tiang penopangnya. Ragam hias tersebut berupa hiasan kombinasi, geometris, tumbuh-tumbuhan, hewan, makhluk mitologi, dan hiasan berbentuk bangunan. Kondisi Pendapa Rante saat ini telah banyak mengalami perubahan, sehingga fungsi dan makna nya ikut mengalami perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk Pendapa Rante sebelum mengalami perubahan pada tahun 2013 dan mengetahui makna dan fungsi Pendapa Rante di Kompleks makam Sunan Bonang. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan penalaran induktif. Data dalam penelitian ini didapatkan dari observasi, wawancara, dan studi pustaka. Data tersebut selanjutnya dianalisis menggunakan analisis morfologi dan analisis spasial. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk dua bangunan Pendapa Rante selalu mengalami perkembangan. Dua bangunan Pendapa Rante sebenarnya memiliki bentuk yang sama, yaitu bangunan kayu terbuka, berukuran 3 meter persegi, beratap tajug, memiliki delapan tiang penopang, dan tidak memiliki pagar. Kemudian pada perkembangan selanjutnya ditambahkan tiang penopang tengah yang disebut tiang kalpataru dan kayu sengkalan yang belum diketahui asal usulnya. Dua bangunan Pendapa Rante berdasarkan letak, bentuk, dan ragam hiasnya cenderung lebih memiliki fungsi simbolis. Simbol-simbol yang diusahakan dari dua bangunan Pendapa Rante berdasarkan letak, bentuk dan ragam hiasnya merupakan simbol batas antara halaman profan dengan halaman sakral dan simbol status sosial seseorang yang diperbolehkan untuk menempati Pendapa Rante dan memasuki halaman utama kompleks Makam Sunan Bonang. Kemudian dampak dari dilupakannya simbol batas kesucian antara halaman profan dengan halaman sakral mengakibatkan kerusakan pada halaman sakral yang seharusnya dihormati.

This research aim to study Pendapa Rante at Sunan Bonang mauseleum complex. According to some experts, the pendapa in traditional Javanese architectural concept is better known as one of the buildings located in front of the core building of the house, is profane and commonly used as a place to socialize between the host with the surrounding community in various forms. Pendapa Rante are two pendapa buildings located in Sunan Bonang mauseleum complex. Pendapa Rante is located in the second courtyard of the Sunan Bonang mauseleum complex which is a semi-sacred courtyard. This pendapa also has a decoration carved directly on the pillar. The decorations in the form of combination, geometric ornaments, plants, animals, mythological creatures, and decorations in the form of buildings. The current condition of Pendapa Rante has many changes, so meaning and function Pendapa Rante also change. This study aims to determine the shape of Pendapa Rante buildings before its alteration in 2013 and the meaning and function of the Pendapa Rante in the Sunan Bonang mauseleum complex. This research is descriptive with inductive reasoning. The data is obtained from observation, interview, and literature study. The data was then analyzed using morphological analysis and spatial analysis. The results of this study indicate that the form of two buildings Pendapa Rante always develop. Two buildings of Pendapa Rante actually have the same shape, which is an open wooden building, measuring 3 square meters, tajug roof, has eight pillars and not fenced. Then on subsequent developments a main pillar called kalpataru pillar and wood of sengkalan with unknown origin was added. Two Pendapa Rante buildings based on the location, shape, and variety of decoration tend to have more symbolic functions. The symbols cultivated from the two buildings of Pendapa Rante based on the location, shape and variety of decorations are symbols of the boundery profan yard with sacred yard and the social status symbols used to occupy Pendapa Rante and enter the main yard of the Sunan Bonang mausoleum. Then the impact of the loss of meaning on buildings that symbolize the boundary of sanctity between the sacred yard and the profane yard causes damage to the sacred yard that should be respected.

Kata Kunci : Arsitektur tradisional Jawa, Pendapa Rante, kompleks makam Sunan Bonang.

  1. S1-2018-364587-abstract.pdf  
  2. S1-2018-364587-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-364587-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-364587-title.pdf