Laporkan Masalah

PERJALANAN MENUJU MANUSIA SEMPURNA: PERKEMBANGAN KARAKTER SUNAN KALIJAGA DALAM SERAT WALISANA KOLEKSI PERPUSTAKAAN PURA PAKUALAMAN NOMOR 0136/PP/73 PUPUH VIII-XIII

SYIFA KAMILA, Dra. Wiwien Widyawati Rahayu, M.A.

2018 | Skripsi | S1 SASTRA JAWA

Serat Walisana merupakan salah satu karya sastra piwulang. Di dalamnya berisi ajaran-ajaran moral yang dikisahkan melalui kisah para wali. Sebagai salah satu karya sastra yang diprakarsai oleh Pakualam II, Serat Walisana disebut sebagai sestradi karena berisi ajaran-ajaran tentang kesempurnaan hidup. Paku Alam II memprakarsai penulisan Serat Walisana agar ajaran-ajaran mengenai kesempurnaan hidup dapat disampaikan kepada generasi berikutnya. Terdapat satu buah naskah Serat Walisana dalam Perpustakaan Pura Pakualaman yang kondisinya sudah tua dan rusak. Objek material penelitian ini, yaitu Serat Walisana hasil suntingan teks dan terjemahan dari skripsi Agus Satriyo Raharjo, mahasiswa Sastra Jawa, UGM pada tahun 2012. Selanjutnya dilakukan penerjemahan ulang hasil suntingan teks dan terjemahan dari skripsi yang berjudul "Sunan Kalijaga dalam Serat Walisana: Koleksi Perpustakaan Pura Pakualaman Nomor 0136/PP/73 Pupuh VIII-XIII. Tujuan dalam penelitian ini, yaitu untuk mengkaji ajaran-ajaran keutamaan hidup dan tahapan-tahapan menuju manusia sempurna. Kedua tujuan tersebut merupakan bentuk karakter-karakter baik yang diperoleh dari penjelasan mengenai perkembangan karakter Sunan Kalijaga dalam Serat Walisana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu deskriptif kualitatif. Melalui pendekatan objektif, Serat Walisana dianalisis dengan menggunakan tiga unsur intrinsik, yaitu karakter dan karakterisasi, alur, dan latar. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa Sunan Kalijaga sebagai tokoh utama mengalami perkembangan karakter dari masa muda yang suka berjudi menjadi seorang wali Allah di bumi. Serat Walisana diceritakan dalam bentuk cerita berbingkai yang sekaligus menjadi pembalik dari alur sorot balik di dalamnya. Melalui penjelasan perkembangan karakter, karakter baik dari Sunan Kalijaga menunjukkan definisi, dan kriteria manusia sempurna yang dijelaskan melalui empat tahapan menuju manusia sempurna. Karakter baik Sunan Kalijaga juga mampu menjelaskan mengenai konsepsi manusia, dan konsepsi mengenai Tuhan.

Serat Walisana is one of piwulang literary works. It contains moral teachings narrated through the story of the wali. As one of the literary works initiated by Pakualam II, Serat Walisana is regarded as sestradi because it contains teachings about the perfection of life. Paku Alam II initiated the writing of Serat Walisana so that teachings on the perfection of life can be passed on to the next generation. There is one manuscript Serat Walisana in Pura Pakualaman Library whose condition is old and damaged. Material object of this research, namely Serat Walisana result of text editing and translation from undergraduate thesis of Agus Satriyo Raharjo, student of Javanese Literature, UGM in 2012. Then, retranslation is done from the result of text editing and translation from undergraduate thesis entitled "Sunan Kalijaga dalam Serat Walisana: Koleksi Perpustakaan Pura Pakualaman Nomor 0136 / PP / 73 Candi VIII-XIII." The purpose of this study, is studying the teachings of the virtues of life and the stages to the perfect human. Both are good characters obtained from the explanation of the development of the Sunan Kalijaga character in Serat Walisana. The method that is used in this research is descriptive qualitative. Through an objective approach, Serat Walisana is analyzed by using three intrinsic elements which are character and characterization, plot, and background. From the results of the study found that Sunan Kalijaga as the main character experienced the character development of the youth who likes to gamble to be waliullah on earth. Serat Walisana is told in the form of a framed story that at the same time becomes the reversal of the plot of backlight in it. Through the explanation of character development, the good character of Sunan Kalijaga shows the definition and criterion of the perfect human which is described through the four stages to the perfect human being. The good character of Sunan Kalijaga is also able to explain the conception of human being, and the conception of God.

Kata Kunci : Serat Walisana, pendekatan objektif, Sunan Kalijaga, perkembangan karakter, manusia sempurna.

  1. S1-2018-346695-abstract.pdf  
  2. S1-2018-346695-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-346695-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-346695-title.pdf