KONSTRUKSI PEREMPUAN SEBAGAI "MONSTER" DALAM NOVEL LA GRANDE VIE KARYA OLIVIER CHARNEUX
FRANCISCA APRILIA, DR. WENING UDASMORO, S.S., M.HUM., DEA
2015 | Skripsi | S1 SASTRA PERANCISKarya-karya sastra yang dituliskan oleh laki-laki sering kali salah merepresentasikan perempuan sehingga sering memunculkan citra negatif bagi perempuan. Perempuan sering dikonstruksikan sebagai sosok yang lemah, tidak berdaya atau malah menjadi sosok yang liar, licik dan serakah. Meskipun hanya dalam penulisan, namun keadaan tersebut membuat kaum perempuan merasa mengalami ketidakadilan sehingga mereka mengekspresikan bentuk protesnya melalui gelombang pertama feminisme dan gelombang kedua feminisme. Perjuangan tersebut akhirnya bisa membebaskan kaum perempuan dari ketidakadilan dan bahkan menaikan derajat kaum perempuan. Perempuan tidak lagi hanya menjadi sekedar objek pencitraan khususnya dalam penulisan karya sastra. Tetapi pada tahun 1995, Olivier Charneux menulis sebuah novel yang berjudul La grande vie. Dalam novelnya, terdapat beberapa tokoh perempuan yang diceritakan baik sebagai tokoh utama maupun tokoh pendamping seperti "monster". Penelitian ini akan menjelaskan tentang permasalahan perempuan yang masih dikonstruksikan karakternya secara negatif, yaitu sebagai "monster" padahal novel La grande vie ini muncul pada akhir abad ke-20 di mana ketidakadilan perempuan sudah berhasil diperjuangkan. Tujuan penulisan ilmiah ini adalah untuk mengetahui bagaimana konstruksi perempuan "monster" yang dibuat oleh pengarang dalam novel La grande vie dan mendeskripsikan pesan-pesan yang sebenarnya ingin disampaikan oleh pengarang dengan adanya pengkonstruksian tersebut. Penelitian ini menggunakan nomadic theory dan konsep mothers, monster, and machines yang dipelopori oleh Rosi Braidotti. Dengan menggunakan metode deskriptif analitik maka akan didapat hasil penelitian bahwa hingga abad ke-20 perempuan masih sering dikonstruksikan negatif oleh laki-laki dan hegemoni patriarki yang dipertahankan di dalam karya sastra. Hal tersebut terjadi karena adanya rasa khawatir dan ketakutan kaum laki-laki terhadap perempuan yang saat ini lebih kuat dan bisa menandingi kedudukan kaum laki-laki.
The literary works written by men often misrepresent women because they appear with a negative image. Women are often portrayed as weak, helpless or like wild creatures, cunning and greedy. Their image in literary works causes women create a sense of injustice and women protesting through the first and the second wave of feminism. This struggle has finally freed from injustice and even increased their dignity. Women don't become only an object of imaging. But in 1995, Olivier Charneux wrote a novel called La grande vie. In which some female figures which are described as major characters or extras role as a "monster". This research will explain about the problems of women who are built in a negative character as a "monster", yet La grande vie appeared at the end of the twentieth century where injustice against women was conducted successfully. The purpose of this research is to know how to build the woman "monster" and to describe the messages transmitted by the author with this construction. This research uses nomadic theory and concept mothers, monsters, and machines. By using the descriptive analysis method, the results of this research showed that until the twentieth century women are often negatively still built by men and patriarchal hegemony is maintained in the literature. Men are anxious and afraid of women that today are stronger and able to match the position of men.
Kata Kunci : perempuan, monster, konstruksi, nomadic theory, La grande vie / women, monster, construction, nomadic theory, La grande vie