Laporkan Masalah

Transformasi Medium Musik Stambul di Jawa 1920-an - 1942:Dari Panggung Sandiwara ke Industri Musik

NURUL AFIYAH RAMADHANI BACHRI, Drs. Machmoed Effendhie, M.hum.

2022 | Skripsi | S1 SEJARAH

Penelitian-penelitian sebelumnya mengenai stambul hanya terbatas mengenai stambul sebagai sandiwara, belum ada yang membahas stambul sebagai musik, atau bahkan mengenai transformasi stambul. Bila dilihat dalam konteks tahun 1920-an, stambul merupakan budaya populer yang bisa dinikmati bukan hanya sebagai seni pertunjukan sandiwara, tetapi juga sebagai genre musik populer di industri musik di Indonesia. Dari berbagai sumber yang sudah didapatkan, kehadiran stambul sebagai musik populer juga tidak bisa dilepaskan dari faktor kebudayaan Indis yang pada paruh pertama Abad XX menjadi budaya populer di Indonesia, khususnya pada kota-kota di Jawa. Serta, kemajuan teknologi penyiaran dan audio. Bahkan proses transformasi stambul dari sebuah pertunjukan sandiwara menjadi genre musik baru tidak bisa terlepas dari konsep modernitas pada saat itu yang didasarkan pada kemajuan teknologi. Sehingga, budaya populer akan mengikuti arus perkembangan modern, begitu juga stambul. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang menggunakan sumber primer dan sekunder. Sumber primer yang digunakan berasal dari koran, majalah, dan rekaman piringan hitam yang hadir pada tahun 1920-an hingga 1930-an. Selain itu juga terdapat beberapa foto yang digunakan untuk melengkapi narasi dalam penelitian. Sedangkan sumber sekunder yang digunakan ialah buku, artikel, dan jurnal yang membahas mengenai topik yang berkaitan dengan proses transformasi stambul yang bisa diakses secara daring melalui beberapa website maupun luring maupun yang berada di perpustakaan.

The previous studies on stambul were limited to stambul as a play, none had discussed stambul as music, or even about the transformation of stambul. Based on the 1920s context, stambul is a popular culture that can be enjoyed not only as the performing arts (play or drama), but also as a popular music genre in the music industry in Indonesia. From various sources that have been obtained, the presence of stambul as popular music cannot be separated from the Indies culture factors, which in the first half of the twentieth century became popular culture in Indonesia, especially in some cities in Java. As well as advances in broadcast and audio technology. Even the process of transformation from a theater performance to a new music genre, cannot be separated from the concept of modernity at that time that was based on the technological advances. Thus, popular culture will follow the current of modern developments, as well as stambul. The research method used in this study is a historical research method that uses primary and secondary sources. The primary sources used are newspapers, magazines, and vinyl records that were present in the 1920s to 1930s. In addition, there are also several photos that are used to complete the narrative in the study. While the secondary sources used are books, articles, and journals that discuss topics related to the symbol transformation process that can be accessed online through several websites and offline in the library.

Kata Kunci : Musik populer, Kebudayaan Indis, Transformasi, Modernisasi.

  1. S1-2022-413330-abstract.pdf  
  2. S1-2022-413330-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-413330-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-413330-title.pdf