Laporkan Masalah

Kajian Musik dan Nasionalisme: Identitas Keindonesiaan Dalam Komposisi Piano Karya Komponis Klasik Indonesia

HENDRIK L S, Dr. G. R. Lono Lastoro Simatupang, M.A; Prof. Dr. Victor Ganap, M.Ed

2022 | Disertasi | DOKTOR PENGKAJIAN SENI PERTUNJUKAN DAN SENI RUPA

Tujuan penelitian disertasi ini adalah mewacanakan posisi karya-karya piano komponis Indonesia dalam lintasan sejarah musik piano; melihat secara umum gaya musik komposisi piano Indonesia; menemukan identitas keindonesiaan dalam karya-karya piano yang disusun komponis Indonesia; melihat identitas komponis dalam berkarya, baik pribadi maupun dengan sesama komponis Indonesia lainnya; dan melihat kerja kreatif yang dilakukan oleh komponis Indonesia serta pewacanaan konsep komposisi. Manfaat penelitian disertasi ini adalah sebagai masukan bagi para komponis, khususnya komponis muda yang ingin berkarya dalam bidang musik klasik Indonesia. Melalui penelitian ini, berbagai informasi terkait kerja kreatif komponis Indonesia dalam menyusun karya piano telah dibahas. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai pertimbangan saat melakukan inovasi dalam berkomposisi. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran pendidikan musik, utamanya untuk mata kuliah Analisis Musik; Kajian Repertoar; Instrumen Mayor Piano; Perkembangan Musik Barat di Indonesia; Kritik Musik; Pengantar Etnomusikologi; Komposisi Musik; dan Kewirausahaan. Temuan dari penelitian adalah; (1) berdasarkan periodisasi musik piano, kita menempatkan komponis piano Indonesia masuk dalam era Modern dan masuk dalam tipe komponis "inspirasional"; (2) penggunaan karya piano komponis Indonesia sebagai materi pembelajaran dan repertoar pilihan bagi pianis dalam berbagai pergelaran menjadi ruang negoisasi untuk mengakomodir karya piano Indonesia dalam kurikulum musik; (3) Amir Pasaribu dan Mochtar Embut adalah komponis yang lebih nyaman bekerja dengan menggunakan idiom musikal Jawa dan Bali. Hal ini sejalan dengan pandangan Hobsbawm tentang mengkonstruksi suatu bangsa yang dibangun berdasarkan keterwakilan dari kaum elitis. Bentuk-bentuk tradisi tertentu dipandang memiliki posisi yang kuat secara politik, sosial, dan ekonomi sehingga layak untuk mewakili berbagai bentuk tradisi yang ada; dan (4) Trisutji Kamal, Jaya Suprana, dan Ananda Sukarlan adalah komponis yang memandang idiom musikal nusantara dan lagu-lagu daerah Indonesia sebagai elemen penting dalam mengkonstruksi karya-karya piano. Seluruh elemen musikal ini dapat digarap menjadi bagian untuk membangun karya komposisi yang memiliki karakter dan identitas keindonesiaan. Konstruksi komposisi ini sejalan dengan pandangan Smith bahwa suatu bangsa dibangun melalui berbagai simbol dan mitos yang terdapat disetiap daerah dan kemudian dikondisikan berdasarkan material yang sudah ada.

The purpose of this dissertation research is to discuss the position of Indonesian composers' piano works in the historical trajectory of piano music; see in general the musical style of Indonesian piano compositions; find Indonesian identity in piano works composed by Indonesian composers; see the identity of the composer in his work, both personally and with other fellow Indonesian composers; and see the creative work done by Indonesian composers and the discourse on the concept of composition. The benefits of this dissertation research are as input for composers, especially for young composers who will work in the field of Indonesian classical music. Through this research, various information related to the creative work of Indonesian composers in compiling piano works have been discussed. This information can be used as a consideration when innovating in composition. This research can be used as learning material for music education, especially for the Music Analysis course; Repertoire Study; Major Instruments Piano; Development of Western Music in Indonesia; Music Criticism; Introduction to Ethnomusicology; Musical Composition; and Entrepreneurship. Novelty research is; (1) based on the periodization of piano music, Indonesian piano composers are included in the Modern era and are classified as "inspirational" composers; (2) the use of piano works by Indonesian composers as learning materials and the repertoire of choice for pianists in various performances as a space for negotiation to accommodate Indonesian piano works in the music curriculum; (3) Amir Pasaribu and Mochtar Embut are composers who are "comfortable" to work using Javanese and Balinese musical idioms. This is in line with Hobsbawm's view of constructing a nation that is built on the representation of the elitist. Certain forms of tradition are seen as having a strong position politically, socially, and economically so that they are appropriate to represent the various forms of existing traditions; and (4) Trisutji Kamal, Jaya Suprana, and Ananda Sukarlan are composers who view Indonesian musical idioms and Indonesian folk songs as important elements in constructing piano works. All of these musical elements can be worked out as part of building compositions that have Indonesian character and identity. This compositional construction is in line with Smith's view that a nation is built through various symbols and myths found in each region and then conditioned based on existing materials.

Kata Kunci : Identitas, Keindonesiaan, Komponis, Komposisi, Piano

  1. S3-2022-420508-abstract.pdf  
  2. S3-2022-420508-bibliography.pdf  
  3. S3-2022-420508-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2022-420508-title.pdf