Gondang Sitolupulutolu Sebagai Identitas Musikal Masyarakat Batak Toba Kelompok Marga Silahisabungan
SOPANDU MANURUNG, Dr. G. R. Lono Lastoro Simatupang, M.A ; Dr. Aton Rustandi Mulyana M.Sn
2021 | Tesis | MAGISTER PENGKAJIAN SENI PERTUNJUKAN DAN SENI RUPAGondang Sitolupulutolu adalah suatu ensambel musik yang berbeda dengan gondang sabangunan milik masyarakat Batak Toba secara umum. Gondang sitolupulutolu hanya bisa dijumpai pada masyarakat Batak Toba kelompok marga Silahisabungan. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab mengapa ensambel gondang pada masyarakat Batak Toba kelompok marga Silahisabungan berbeda dengan masyarakat Batak Toba yang lainnya dan bagaimana gondang sitolupulutolu menjadi identitas musikal bagi masyarakat kelompok marga Silahisabungan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Konsep identitas Nainggolan(2006) digunakan untuk melihat bagaimana unsur etnisitas dan latar belakang sejarah yang mempersatukan masyarakat Silahisabungan. Konsep identitas yang dikemukakan Simatupang (2013) tentang perbedaan dan persamaan menuju pembedaan dan penyamaan digunakan untuk menganalisis identitas musikal yang membedakan gondang sitolupulutolu dari gondang sabangunan. Kosep ini didukung oleh teori Rice (2017) tentang kontribusi musik sebagai identitas pada suatu masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Silahisabungan memiliki ensambel gondang yang berbeda dari masyarakat Batak Toba lainnya adalah karena kekecewaan Raja Silahisabungan (nenek moyang masyarakat Silahisabungan) terhadap abangnya Sibagotnipohan. Identitas musikal dalam gondang sitolupulutolu dapat kita lihat pada instrumen sarune-nya yang secara organologi dan secara musikal berbeda dari sarune bolon pada ensambel gondang sabangunan. Selaras dengan nama ensambelnya, gondang sitolupulutolu terdiri dari tiga puluh tiga repertoar yang dibagi menjadi tiga yaitu, sebelas repertoar gondang saniang naga (penguasa air), sebelas repertoar gondang namartua uruk harangan (penguasa daratan), dan sebelas repertoar gondang mulajadi na bolon (penguasa udara).
Gondang Sitolupulutolu is a musical ensemble that is different from the gondang sabangunan belonging to the Toba Batak people in general. Gondang sitolupulutolu can only be found in the Toba Batak community, the Silahisabungan clan group. This study aims to answer why the gondang ensemble in the Toba Batak people of the Silahisabungan clan group is different from the other Toba Batak people and how the gondang sitolupulutolu become musical identity for the Silahisabungan clan community. This study uses a qualitative method. The concept of identity Nainggolan (2006) is used to see how the elements of ethnicity and historical background unite the Silahisabungan community. The concept of identity put forward by Simatupang (2013) regarding differences and similarities towards differentiation and equality is used to analyze musical identity that distinguishes gondang sitolupulutolu from gondang sabangunan. This concept is supported by Rice's (2017) theory about the contribution of music as identity to a society. The results showed that the Silahisabungan community had a different gondang ensemble from the other Toba Batak people because of the disappointment of Raja Silahisabungan (the ancestor of the Silahisabungan community) towards his brother Sibagotnipohan. We can see the musical identity in the gondang sitolupulutolu in the sarune instrument, which is organologically and musically different from the sarune bolon in the gondang sabangun ensemble. As the name of the ensemble, gondang sitolupulutolu consists of thirty-three repertoires which are divided into three, namely, eleven gondang saniang naga (rulers of water) repertoires, eleven gondang namartua uruk harangan (rulers of land) repertoires, and eleven gondang mulajadi na bolon (ruler of air).
Kata Kunci : identitas musikal, gondang sitolupulutolu, silahisabungan.