Pemanfaatan Pendopo Kabupaten Jepara Sebagai Living History Museum: Visualisasi Pergolakan R.A. Kartini

BOBY RIZKY HABIBIKA, Dra. Djailati Sri Nugrahani, M.A.,

2017 | Skripsi | S1 ARKEOLOGI

Penelitian ini membahas pemanfaatan Pendopo Kabupaten Jepara yang dirancang sebagai museum. Walaupun belum ditetapkan sebagai Cagar Budaya, bangunan tersebut memiliki arti penting bagi masyarakat terkait dengan nilai historis R.A Kartini. Pendopo Kabupaten Jepara dirancang menjadi Living History Museum, yang dikaitkan dengan sejarah dan Pendopo Kabupaten Jepara pada masa R.A Kartini. Pemilihan konsep living history museum dilatari oleh misi Museum Kartini yang menggunakan konsep didaktik. Konsep living history museum mengedepankan interaksi pengunjung dengan koleksi yang ada, sehingga diharapkan pengunjung dapat lebih mengenal lebih dalam perjuangan R.A Kartini dan latar belakang historisnya. Tahapan penelitian terdiri atas pengumpulan data (pengamatan lapangan, wawancara, dan kajian pustaka), pengelolaan data menggunakan metode Best Prectice menurut Emma untuk menghasilkan rekomendasi bagi pemerintah dalam implementasinya. Penelitian ini menghasilkan jenis museum yang berbasis pengunjung. Agar dapat mengaplikasikan konsep tersebut, maka komponen yang perlu diaplikasikan ialah edukasi, riset, dan hiburan. Lebih lanjut dapat dijelaskan bahwa pendekatan best practice menurut Davis yang terdiri atas: emphatic, sensory, cognitive, dan emotive. Selanjutnya, best practices menurut Davis akan digabungkan dengan best practice menurut Emmha. Best practice menurut Emma, ialah penggabungan dari beberapa contoh museum yang ada di Eropa dan Amerika yang akan menghasilkan museum yang lebih mengedepankan hiburan.

This study discusses about utilization Pendopo Kabupaten Jepara as Museum. Although this building is not yet classification as heritage building, but it had important values for civilization with historic R.A Kartini. Pendopo kabupaten Jepara will utilization for museum with applying concept of Living History Museum, it will explained about historic and R.A Kartini life when she at Pendopo Kabupaten Jepara. The reason use this concept is, from mission Museum Kartini used Didactic concept. At concept Living History Museum more focus between interaction visitors with collections, hopefully visitors deeper know about struggled R.A Kartini and his reasons. There are three steps in this research, that is collecting data (observation at Pendopo Kabupaten Jepara, interview and study literature), analysis data use Best Practice definition by Emma. Concept and the result is recommendation for government if it will be implementation. Conclusion from this research is make museum more focus at visitors. For use this concept, there are components must be applying, that is: Education, research, and entertainment. The other approach use is Best Practice by Davis component, that is: emphatic, sensory, cognitive, and emotive. Then, best practice from Davis will combine with best practice by Emma. Best practice by Emma is combine between two museum used the living history museum in Europe and US. The result is, this museum will adopt and became museum more focus on entertainment.

Kata Kunci : Living history museum, R.A Kartini, Pendopo Kabupaten Jepara