Laporkan Masalah

Manajemen Isu Melalui Hubungan Media (Studi Kasus Peran Departemen Humas PT Pupuk Kalimantan Timur dalam Manajemen Isu Sungai Merah melalui Bagian Publikasi dan Dokumentasi)

LISTA AUDIA EKA, Drs. Widodo Agus Setianto, Msi

2015 | Skripsi | S1 ILMU KOMUNIKASI

Lingkungan organisasi atau perusahaan berubah dengan sangat cepat dewasa ini. Kondisi sosial, ekonomi dan politik nasional serta global telah menciptakan sebuah lingkungan dimana keterbukaan menjadi hal yang tidak dapat terhindarkan bila organisasi ingin bertahan hidup. Kehidupan organisasi sangat bergantung dengan organisasi lainnya dalam sebuah lingkungan yang lebih luas. Pengamatan kritis publik terhadap perusahaan cenderung meningkat. Publik merupakan bagian dari stakeholder penting bagi kelangsungan hidup organisasi. Apabila publik merasa apa yang disampaikan atau diharapkan dari organisasi ternyata tidak terpenuhi, maka hal in bisa menjadi pemicu munculnya isu yang berpotensi menghambat aktivitas organisasi. Oleh karena itu pihak manajemen perlu memahami relasi lingkungan dengan organisasi dan bagaimana hal ini dapat memicu timbulnya isu. Hal inilah yang dilakukan oleh Departemen Humas PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) saat isu sungai merah yang terjadi di Kota Bontang menyeret nama perusahaan itu untuk akhirnya ikut terlibat. Publik yang dipenuhi rasa ingin tahu meminta kejelasan kepada perusahaan melalui media, LSM, DPR, BLH, dan lembaga lainnya untuk memastikan apakah fenomena yang terjadi benar disebabkan oleh pewarna pupuk milik Pupuk Kaltim. Berita menyebar dengan masif dan dan menjadi headline di berbagai media lokal dan nasional. Pupuk Kaltim melalui Departemen Humas perlu segera bertindak memberikan kejelasan dan konfirmasi terhadap berita sebelum isu berubah menjadi krisis yang akan merugikan perusahaan. Penelitian ini mengaji peran Departemen Humas PT Pupuk Kaltim dalam Manajemen Isu melalui Hubungan Media. Kata Kunci: peran humas, manajemen isu, hubungan media, studi kasus, Pupuk Kaltim, Sungai Merah, isu

Organization or corporate environment is changing very quickly today. Social, economic and national politics as well as global has created an environment where openness becomes unavoidable if the organization is want to survive. Life organization relies heavily with other organizations in a wider environment. Public critical observations against the company are likely to increase. The public which part of stakeholders are important for survival of the organization. If the public feel what is delivered or expected of the organization were not match, then it could be a trigger in the issues that have the potential to inhibit the activity of the organization. Therefore, the management needs to understand the organization's relationship with the environment and how this can lead to issues. This is done by the Department of Public Relations of PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) when the issue of Sungai Merah that occurred in Bontang drag the name of the company to finally get involved. Public inquisitive ask clarity to the company through the media, NGO (Non-Governmental Organization), the Parliament, BLH (Environment Agency), and other agencies to determine whether a phenomenon that happens to be true due to the dye-owned fertilizer Pupuk Kaltim. News spread by the massive and made headlines in various local and national media. Pupuk Kaltim through the PR department needs to act immediately provide clarity and confirmation of the news before the issue turns into a crisis that will hurt the company. This study assesses the role of the Department of Public Relations of PT Pupuk Kaltim in Management Issues through Media Relations. Keywords: Public Relations Role, Issue Management, Media Relations, Case Study, Pupuk Kaltim, Sungai Merah, Issue

Kata Kunci : peran humas, manajemen isu, hubungan media, studi kasus, Pupuk Kaltim, Sungai Merah, isu

  1. S1-2015-311889-abstract.pdf  
  2. S1-2015-311889-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-311889-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-311889-title.pdf