Laporkan Masalah

TRANSFORMASI KUTTAU LAMPUNG DARI BELADIRI MENJADI SENI PERTUNJUKAN TARI PEDANG

INDRA BULAN, Prof. Dr. A.M. Hermien Kusmayati;Dr. Rr. Paramitha Dyah F., M.Hum.

2015 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa

Penelitian berjudul Transformasi kuttau Lampung dari Seni Beladiri menjadi Seni Pertunjukan Tari Pedang, dilakukan di Desa Sukadana Kabupaten Lampung Timur. Penelitian ini mengkaji bentuk kuttau dalam konteks beladiri dan Tari Pedang dalam konteks seni pertunjukan. Tujuan penelitian yakni untuk menunjukkan bentuk transformasi dan nilai seni beladiri Kuttau menjadi seni pertunjukan Tari Pedang. Selain itu juga untuk menunjukkan faktor penyebab transformasi yang terjadi dalam tubuh kuttau. Penelitian yang berupa pengkajian seni, dilakukan dengan participant observation, yang didukung dengan beberapa teori. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan performance studies. Untuk menganalisis bentuk kuttau dalam konteks seni beladiri digunakan teori bentuk yang dibahas secara teks dan konteks. Dilanjutkan dengan analisis bentuk transformasi digunakan teori adaptasi dan apropriasi, yang juga dibahas secara teks dan konteks. Secara umum, penelitian ini memperoleh hasil berupa bentuk kuttau dalam konteks seni beladiri dan Tari Pedang dalam konteks seni pertunjukan. Hal mendasar yang membedakan antara kuttau dan Tari Pedang yaitu perubahan estetika beladiri menjadi estetika seni pertunjukan. Selain itu Tari Pedang merupakan representasi kuttau yang berbentuk theatrical mimicry, sehingga meskipun gerak, kostum, dan elemen lainnya merupakan adaptasi, tetapi hanya tiruan tanpa skenario. Tari Pedang merupakan hasil dari proses apropriasi, meskipun secara teks Tari Pedang merupakan adaptasi kuttau. Akan tetapi, secara konteks Tari Pedang sangat berbeda dengan bentuk awalnya, sehingga dapat dikatakan hasil dari proses apropriasi berupa produk baru yang mengikuti keinginan masyarakat pendukung.

Transformation of kuttau Lampung from martial art become Tari Pedang performance research, has been done at Sukadana Village in East Lampung Regency. To examine both kuttau and Tari Pedang in the forms of martial art and performance contexts. The objective of this reaserch is to show the transformation form and martial art value of kuttau become Tari Pedang performance. Otherwise to show the transformation agent factor that happened in kuttau. The research of art examine, has been done by participant observation, supported by some theory. The approach used in this research is performance studies. To analysis the form of kuttau in martial art context are used the text theory that is discuss as text and context. Continued by analysis of transformation form used adaptation and appropriation theory, that is also discuss as text and context. In general, the result of this research are both kuttau and Tari Pedang in the forms of martial art and performance contexts.the basic element that distinguish between kuttau and Tari Pedang are the change of martial art aesthetic become performance aesthetic. Otherwise Tari Pedang is representation of kuttau in theatrical mimicry form, even the movements, costums, and other elements are adaptation, but only imitation without scenario. Tari Pedang is the result of appropriation process, although the text of Tari Pedang was adaptation from kuttau. But, the context of Tari Pedang is very different from the origin, so we can assume that the result of appropriation process are new product that following the society supporter pretentions. Keyword: kuttau, transformation, adaptation, appropriation, theatical mimicry.

Kata Kunci : Kata kunci: kuttau, transformasi, adaptasi, apropriasi, theatrical mimicry

  1. S2-2015-357227-abstract.pdf  
  2. S2-2015-357227-bibliography.pdf  
  3. S2-2015-357227-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2015-357227-title.pdf