Laporkan Masalah

Pengendalian dan penilaian aset tanah dan bangunan pada Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

DANARDONO, Nugroho Sri, Dra. Wahyu Hidayati, M.Si

2009 | Tesis | S2 Magister Ekonomika Pembangunan

BPKP sesuai dengan Pasal 59 PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) mempunyai peran penting dalam pembinaan penyelenggaraan SPIP. Di samping peran tersebut dalam Keppres Nomor 17 Tahun 2007 tentang Tim Penertiban Barang Milik Negara, BPKP rnerupakan salah satu anggota tim penertiban tersebut. Bila dikaitkan dengan hasiJ pemeriksaan BPK atas laporan keuangan BPKP per 31 Desember 2006 dan 31 Desember 2007 yang mernberi opini wajar dengan pengecualian atas sal do asset tetap yang disebabkan belum disajikan dalam nilai wajar dan adanya kelemahan-kelemahan dalam sistem pengendalian intern atas aset tetap tersebut, maka hal ini menjadi sangat penting bagi jajaran pimpinan dan karyawan BPKP untuk memperbaiki segala kelemahan·kelemahan, baik dari sisi pengendalian maupun penilaian aset. Berdasar fenomena di atas, penelitian ini memfokuskan pada identifikasi pelaksanaan faktor·faktor kunci dalam pengendalian dan penilaian aset yang dibatasi aset tanah dan bangunan pada Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Faktor·faktor kunci dikembangkan dari konsep manajemen aset di korporasi yang sudah diadaptasi ke dalam sektor publik dari berbagai penelitian terdahulu serta dipadukan dengan konsep manajemen aset yang dikembangkan oleh Siregar (2004). Dalam meneliti pengendalian aset, data dikumpulkan dengan metode survei kuesioner kepada pejabat struktural, PF A dan Staf dan terkumpul 57 sampel dari total populasi sebanyak 185 dengan metode pengambilan sampel secara purposif, sedangkan dalam meneliti peniJaian aset, data dikumpulkan dengan metode survei kuesioner pada populasi yaitu tim penilai aset tanah dan bangunan sebanyak 6 personil. Analisis dilakukan dengan metodologi Expectation·Perceptionlmportance (EP I) analysis untuk mengidentifikasi dan menganalisis pelaksanaan faktor kunci pengendalian di Kantor Perwakilan BPKP Provinsi DIY dari perspektif ekspektasi, persepsi dan arti penting dengan tujuan akhir menentukan prioritas penanganan guna meningkatkan kinerja pengendalian aset Penilaian asset dikaji dari sisi persepsi tim penilai atas penilaian aset tanah dan bangunan yang dilakukannya. HasiJ analisis menunjukkan semua elernen faktor kunci pengendalian asset cukup memadai namun pelaksanaannya belum sesuai harapan. Unsur peniJaian risiko aset mendapat rating terendah atau prioritas tertinggi untuk segera ditangani. Dari hasil analisis peniJaian aset tanah dan bangunan telah sesuai dengan PP Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara!Daerah dan telah menghasilkan nilai wajar asel Kata kunci: faktor kunci keberhasilan, analisis EPI, pengendalian, penilaian.

BPKP in accordance with Article 59 PP Number 60 Year 2008 about Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) have an important role in advisory of Internal Control System of Government. Beside that role in Keppres Number 17 Year 2007 about Tim Penertiban BMN, BPKP also become member of arrangement team of asset. If to be connected with audit of BPK on BPKP financial report for year 2007 and 2006 ended on December 31 that have give qualified opinion because fixed asset not presented in fair value and some weakness in internal control, therefore become more important for BPKP to improve all weaknesses on internal control system in fixed asset, from control side and valuation side. Referring to the problem identified above, this research focus on identifying critical success factors on improving performance level of assets management that limited for land and buildings only. This research is located in BPKP Representatives Office at Yogyakarta Province. The factors are extended from Corporate Real Estate Asset Management (CREAM) conceptual framework that was adapted to public sector by earlier researchers. The concept then is combined with government assets management conceptual proposed by Siregar (2004). The questionnaire survey methodology applied in the this study and use structural officer, professional auditor and staff, and get 57 samples from the total of population 185 through purposive method, and valuation study get 6 from population. Expectation-Perception-Importance (EPI) analysis is applied to find out performance level of actualization of asset management critical success factor based on expectation, perception, and importance perspective of respondents. The main purpose of the analysis is to identify the rank of priority have to be done due to improving performance level of assets management. Valuation asset is studied from valuer perception. The results show that all performance level of key factors are moderately high, but lower than the expectation. The EPI analysis result show that risk assesment got lowest rating, or highest priority to be handled. From analysis of asset valuation have suitable with PP Number 6 Year 2006 about Governmental Asset Management and produce asset fair value. Key words: critical success factor, EPI analysis, control, valuation.

Kata Kunci : Faktor kunci keberhasilan,Analisis EPI,Pengendalian,Penilaian

  1. S2-FEB-2009-Nugroho_Sri_Danardono-ABSTRACT.pdf  
  2. S2-FEB-2009-Nugroho_Sri_Danardono-BIBLIOGRAPHY.pdf  
  3. S2-FEB-2009-Nugroho_Sri_Danardono-TABLEOFCONTENT.pdf  
  4. S2-FEB-2009-Nugroho_Sri_Danardono-TITLE.pdf