Pemanfaatan styrofoam untuk subbase course di atas tanah lunak

RAMADITA, Dodit Dimas, Prof. Dr. Ir. Kabul Basah Suryolelono, Dip.HE,. DEA

2008 | Tesis | S2 Teknik Sipil

Permasalahan utama dalam konstruksi struktur jalan di atas tanah lunak adalah penurunan yang cukup besar. Salah satu altematif untuk mereduksi penurunan yang teijadi adalah mereduksi berat konstruksi dengan menggunakan material yang lebih ringan. Material ringan ini adalah styrofoam yang digunakan sebagai campuran beton pada konstruksi subbase jalan. Subbase atau fondasi bawah merupakan salah satu lapisan dalam perkerasan fondasi jalan. Penelitian ini menitikberatkan pada pemanfaatan beton styrofoam untuk fondasi subbase jalan di atas tanah lempung lunak. Pembuatan model campuran beton styrofoam ringan dilakukan di laboratorium dengan perbandingan volume bahan sebanyak 6 variasi campuran berupa campuran styrofoam 100 % dan pasir 0 %, styrofoam 80 % dan pasir 20 %, styrofoam 60 % dan pasir 40 %, styrofoam 40 % dan pasir 60 %, styrofoam 20 % dan pasir 80 % serta styrofoam 0 % dan pasir 100 %. Model carnpuran ini selanjutnya diuji CBR (California Bearing Ratio) untuk mengetahui kapasitas dukung beton styrofoam sebagai konstruksi subbase. Selain itu, juga dilakukan pemodelan fondasi subbase di atas tanah lunak dengan menggunakan program plaxis versi 8,2. Pemodelan ini dilakukan untuk mengetahui penurunan yang teijadi pada tiap variasi beton styrofoam yang diberi beban di atasnya. Kombinasi dari hasil analisa uji CBR dan analisa plaxis memperlihatkan beton dengan kandungan styrofoam 80% dan pasir 20% merupakan variasi yang paling baik untuk digunakan sebagai fondasi subbase pada tanah lunak dengan nilai CBR 34,97% dan penurunan 15,91x10-3 m. Hal ini, karena beton kandungan styrofoam 80% dan pasir 20% mempunyai nilai CBR di atas syarat SNI yaitu nilai CBR pada lapisan fondasi bawah harus lebih besar dari 20% dan mengalarni penurunan terkecil. Dari analisa plaxis juga tampak bahwa penggunaan Subbase beton styrofoam 80% dan Base beton styrofoam 6()0/o pada lapisan perkerasan jalan akan menimbulkan gaya uplift sebesar 11 ,88 X 10-3 m dan gaya uplift ini akan semakin besar hila lapisan subgrade diganti dengan beton styrofoam 1 00%. Apabila menggunakan lapisan perkerasan standar yaitu Subbase dengan pasir batu (Sirtu) kelas B dan Base dengan Sirtu kelas A, akan tejadi penurunan pada tanah lunak sebesar 4 7,0 I X I o-3 m. Kata kunci : Beton styrofoam ringan, lempung lunak, subbase, deformasi

The main problem of road construction on soft soil is the large settlement. One of alternative to reduce the settlement reduced the weight of structure by the usage of lightweight material. In this research the lightweight material is stryrofoam. This material could be used in concrete mixture of subbase course structure. Subbase is one of layer from road structure. This research emphasized in the effect of lightweight-styrofoam concrete usage as subbase course constructed on soft clay. The making of styrofoam concrete model it carried out at laboratory with 6 variations of volume composition between styrofoam and sand. There are composition consist of 100 % styrofoam and 0 % sand, 80 % styrofoam and 20 % sand, 60 % styrofoam and 40 % sand, 40 % styrofoam and 60 % sand, 20% styrofoam and 80 % sand, 0% styrofoam and 100 % sand. Next,the model tested by California Bearing Ratio (CBR) test in laboratory for knowing about the capacity of styrofoam concrete as a subbase course structure. Besides CBR test, this research is also analized a model of subbase course structure on soft soil using Plaxis program 8.2 version. This model was doing to know about the deformation that happened at every lightweight-styrofoam concrete variations with load. The combination of the test CBR analized and the Plaxis analized showing that lightweight-styrofoam concrete with 80 % styrofoam and 20 % sand volume composition is the best variation for use to subbase course foundation on soft soil with result of CBR test is 34,97% and the deformation is 15,91 x 1 o-3 m. This matter because the lightwei ght-styrofoam concrete with 80 % styrofoam and 20 % sand volume composition have a result of CBR test higher than condition from Indonesian National Standart (SNI) that is the value of CBR test for subbase course foundation must higher than 20% and besides that, lightweight-styrofoam concrete with 80 % styrofoam and 20 % sand volume composition have a smallest deformation. From Plaxis analized also showing that using subbase with 80% styrofoam concrete and base with 60% styrofoam concrete in road structure layer will make an uplift about 11,88 x 10-3 m. And uplift become higher, if subgrade layer replaced with 100% styrofoam concrete. Standart road structure layer using subbase with rock sand grade B and base with rock sand grade A will make deformation on soft soil about 4 7,01 x 1 o-3 m. Keywords: lightweight-styrofoam concrete, soft clay, subbase course, deformation

Kata Kunci : Beton styrofoam ringan,Lempung lunak,Subbase,Deformasi