Laporkan Masalah

Sinden Kabupaten Subang Jawa Barat :: Suatu kajian tentang realitas perjalanan ulang-alik kehidupan Sinden dalam timbal balik

MUNAJAR, Mas Nanu, Prof.Dr. R.M. Soedarsono

2004 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa

Sinden di daerah Kabupaten Subang, Jawa Barat, adalah wanita yang mempunyai keahlian menyanyi dan menari. la adalah sebagai pelaku utama dalam pertunjukan kesenian kiliningan bajidoran. Kesenian ini berfungsi sebagai hiburan pribadi dan kelompok penggemarnya disebut bajidor. Seiring dengan munculnya kesenian jaipongan, maka kiliningan bajidoran pun berganti nama menjadi kiliningan jaipongan. Bersama dengan itu muncul pula ibing pola (tari tertata), yang sebelumnya hanya ada ibing bebas (tari tidak tertata). Pelakunya, juga disebut sinden, khusus bertugas menari, disebut tatandakan, Dengan adanya fenomena beberapa peran sinden di atas panggung kiliningan jaipongan ini, maka penampilan sinden berkembang pula dari yang sederhetna menjadi kompleks. Dengan demikian, sinden Subang sekarang dapat dikatagorikan menjadi tiga jenis sinden, yaitu sinden ronggeng (penyanyi penari), sinden. juru kawih (penyanyi), dan sinden tatandakan (penari). Penyebutan ini hanya berlaku di daerah Kabupaten Subang. Pada dasarnya segala aktivitas sinden kiliningan jaipongan Subang tidak berdiri sendiri, tetapi didukung oleh komunitas lainnya yang menjadi penyangga atau pendukung kesenian tersebut. Pendukung tersebut adalah kelompok bajidor (penggemar), penanggap (yang punya hajat), dan gintingan (tradisi arisan hajat). Ketiganya merupakan jaringan kompleks sinden. Penelitian ini membahas tentang kehidupan atau aktivitas sinden Subang di panggung dan di luar panggung. Untuk menggali keterlibatan sinden tersebut, diperlukan berbagai displin ilmu. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan dengan menerapkan teori perubahan ekstemal dan internal. Selain itu, menyertakan berbagai macam disiplin ilmu sosial, terutama sosiologi, antropologi, sejarah, psikologi, manajemen (ekonomi), sastra, dan agama. Maksud menggunakan berbagai disiplin ilmu ini adalah sebagai upaya untuk menjangkau kedalaman bahasan hubungan jaringan kompleks sinden, yaitu hubungan timbal-balik dengan bajidor, penanggap, gintingan, dan pamake (mistik yang berhubungan dengan pelet atau pengasihan). Ketiganya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen organisasi pertunjukan kliningan jaipongan.

Sinden in Kabupaten Subang area, West Java, is a woman having skills of singing and dancing who is the central actress Kliningan Bajidoran performance. The performance primarily functions as private entertainment, whose devotees are called bajidor. Along with the emergence of jaipongan performance, the term Kliningan Bajidoran turns into IdUningan jaipongan. At the same time there emerged ibing pola style (arranged dance pattern), while previously there was only ibing bebas style (unarranged dance pattern). The dancer and singer, also called sinden, mainly acts as dancer is called tatandakan. With ht emergence of the roles of sinden on the kiliningan jaipongan stage, the sinden performance has developed from simple to a complex one. Thus, now the Subang sinden can be categorized into three, namely sinden ronggeng (singer dancer), sinden juni kawih (singer), and sinden tatandakan (dancer). This labels only happens in Kabupaten Subang area. Basically, all the activities of Subang kiliningan jaipongan sinden is not autonomous, rather, it is propped by other communities who become the supporters or patrons of the performing. Those patrons are the bajidor group (fans), penanggap group (commissioners), and gintingan (the traditional gathering party). All of those constitute the complex network of sinden. This thesis studies the life of sinden within and outside the stage. To examine the sinden's roles, several approaches are needed. This qualitative research makes use of approaches using external and internal changes theories. Besides, it involves several social sciences disciplines, especially sociology, anthropology, history, psychology, management (economy), literatures and religions. The objective of using these disciplines is an effort to reach in-depth investigatioh regarding the cbmplex networks of the sinden, namely its mutual relations to bajidor, penanggap, gintingan, and pamake (a mysticism relating to the pelet or pengasihan, a ritual to attract other people). All of-those three are inseparable parts of the Kliningan jdipohgan performing management).

Kata Kunci : Pertunjukan Kliningan Bajidoran,Kehidupan Sinden

  1. S2_PAS_2004_Mas_Nanu_Munajar_Abstract.pdf  
  2. S2_PAS_2004_Mas_Nanu_Munajar_Bibliography.pdf  
  3. S2_PAS_2004_Mas_Nanu_Munajar_Table_of_Content.pdf  
  4. S2_PAS_2004_Mas_Nanu_Munajar_Title.pdf