Laporkan Masalah

Kehidupan Nabi Muhammad SAW pada Puisi “al-Burdah as-Saniyah” dalam Antologi Puisi al-Yaman Karya al-?aris bin al-Fadl asy-Syamiri : Analisis Semiotik

Kuni Ma'rifah, Dr. Zulfa Purnamawati, S.S., M.Hum.

2025 | Skripsi | SASTRA ARAB

Puisi “al-Burdah as-Saniyah”  merupakan salah satu puisi yang berada dalam antologi al-Yaman karya al-Haris bin al-Fadl asy-Syamiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kehidupan Nabi Muhammad SAW yang ada dalam  puisi “al-Burdah as-Saniyah”. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semiotik, yaitu teori yang bertujuan untuk menelaah tanda-tanda atau simbol-simbol. Sementara itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini ada dua dari empat metode semiotik Riffaterre, yaitu ketidaklangsungan ekspresi dan pembacaan semiotik.

Berdasarkan analisis pada puisi “al-Burdah as-Saniyah”, kehidupan Nabi Muhammad SAW digambarkan secara runtut, dimulai dari masa kecilnya saat diasuh oleh Halimah, kemudian berlanjut pada awal kenabiannya ketika wahyu pertama diturunkan hingga perjalanan dakwahnya yang penuh tantangan dan ujian. Puisi ini merepresentasikan keteguhan, kesabaran, serta keagungan akhlak Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi berbagai rintangan dalam menyebarkan ajaran Islam. Melalui pendekatan semiotik, tanda-tanda yang terkandung dalam puisi ini dapat diungkap sebagai bentuk pemuliaan terhadap Nabi Muhammad SAW sekaligus sebagai media edukasi spiritual bagi para pembacanya.

The poem al-Burdah as-Saniyah is one of the poems included in the anthology al-Yaman by al-Haris bin al-Fadl asy-Syamiri. This study aims to analyze the life of the Prophet Muhammad (PBUH) as portrayed in the poem al-Burdah as-Saniyah.” The theoretical framework employed in this research is semiotic theory, which focuses on analyzing signs and symbols. Meanwhile, the method used in this study draws on two of Riffaterre’s four semiotic methods, namely displacing of expression and semiotic reading.  

Based on the analysis of the poem al-Burdah as-Saniyah, the life of the Prophet Muhammad (PBUH) is depicted in a chronological manner, beginning from his childhood when he was cared for by Halimah, continuing to the early stage of his prophethood with the revelation of the first verses, and then to his da'wah journey, which was filled with trials and challenges. This poem represents the steadfastness, patience, and noble character of the Prophet Muhammad (PBUH) in facing various obstacles while spreading the message of Islam. Through a semiotic approach, the symbolic meanings embedded in the poem can be uncovered as a form of veneration of the Prophet Muhammad (PBUH) as well as a medium for spiritual education for its readers.

Kata Kunci : Puisi, Semiotik, Nabi Muhammad

  1. S1-2025-480678-abstract.pdf  
  2. S1-2025-480678-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-480678-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-480678-title.pdf