Madura Cultural Center dengan Pendekatan Arsitektur Neo-Vernakular
Ahmad Ansori, Labdo Pranowo S.T., MSc.
2025 | Skripsi | ARSITEKTUR
Madura merupakan salah satu pulau yang berada di Provinsi Jawa Timur, meski dianggap masih merupakan bagian dari Jawa, madura merupakan pulau terpisah dengan selat Madura sebagai pemisah antara pulau Jawa dan Madura, terhubung dengan adanya jembatan Suramadu yang memiliki panjang 5.438 meter. Meskipun hanya terpisah oleh sebuah selat namun hampir keseluruhan adat, budaya, kebiasaan yang dimiliki orang Madura dengan masyarakat yang ada di pulau Jawa memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Madura memiliki keberagaman adat dan budaya serta sejarah yang sangat unik tetapi tidak banyak terekspos ke luar Madura yang membuat banyak orang menilai Madura hanya berdasarkan pendapat mulut ke mulut tanpa tau kebenarannya tentang madura.
Dalam karya tulis Pra Tugas Akhir ini akan merancang sebuah cultural center dengan lokasi site yang terletak berdampingan dengan pelabuhan Kamal agar dapat menghidupkan kembali fasilitas publik ini. Adanya cultural center ini bertujuan sebagai fasilitas yang dapat menampung keseluruhan budaya Madura di dalam satu area untuk mempermudah wisatawan dalam mempelajari budaya Madura, cultural center sebagai media perkenalan, pembelajaran, pelestarian, dan promosi adat dan budaya yang ada di Madura diperuntukkan baik untuk masyarakat lokal, wisatawan lokal, hingga wisatawan mancanegara. Ide besar yang akan diterapkan pada desain cultural center ini adalah “Paradoks” dengan pendekatan arsitektur Neo-Vernakular.
Madura Cultural Center ini memiliki inspirasi bentuk yang mengambil dari bentuk arsitektur tradisional Madura yaitu Tanean Lanjhang dengan penyelesain dan penyesuain kebutuhan fungsi yang modern. Memiliki tema masa lalu, masa kini, dan masa depan yang disajikan dengan alur yang bertahap dengan pembagian zonasi fungsi yang berupa zona presentasi, edukasi, dan rekreasi yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk arsitektur tradisional, medium, dan modern. Menerapkan sistem sirkulasi one way untuk mempermudah dalam mengeksplor, pengunjung tidak hanya dapat melihat pameran pertunjukan, namun juga dapat merinteraksi dan mencoba secara langsung kebudayaan itu.
Madura is an island in East Java Province. Although considered part of Java, Madura is a separate island, separated by the Madura Strait, connected by the 5,438-meter Suramadu Bridge. Despite being separated by a strait, almost all of the customs, culture, and traditions of the Madurese people differ significantly from those of the Javanese people. Madura boasts a unique diversity of customs, culture, and history, but this is largely unknown outside of Madura, leading many to base their judgments solely on word of mouth without understanding the truth.
This Pre-Final Project will design a cultural center adjacent to Kamal Port to revitalize this public facility. The cultural center aims to accommodate all of Madurese culture in one area, making it easier for tourists to learn about Madurese culture. The cultural center serves as a platform for introducing, learning, preserving, and promoting Madurese customs and culture, aimed at both local residents and international tourists. The central idea for this cultural center's design is "Paradox," a Neo-Vernacular architectural approach.
The Madura Cultural Center draws inspiration from traditional Madurese architecture, Tanean Lanjhang, with modern solutions and adaptations to functional needs. The theme of the past, present, and future is presented in a gradual flow, with functional zones divided into presentation, education, and recreation zones, which are then translated into traditional, medium, and modern architectural forms. A one-way circulation system facilitates exploration, allowing visitors not only to view exhibitions but also to interact and experience the culture firsthand.
Kata Kunci : Budaya, Madura, Cultural Center, Paradoks, Neo-Vernakular