Penataan Kawasan Taman Sriwedari melalui Pendekatan Eco Cultural Tourism
Damar Kusumo Syahputro, Ir. Deva Fosterharoldas Swasto, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM
2025 | Skripsi | PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
Kawasan Taman Sriwedari dikenal sebagai pusat kebudayaan dengan nilai sejarah dan budaya yang tinggi di Kota Surakarta. Lokasinya yang strategis, bertempat di Jalan Slamet Riyadi dan keberadaan objek wisata seperti Museum Radya Pustaka, Museum Ndalem Wuryaningratan, dan Loji Gandrung menjadikannya berpotensi tinggi sebagai destinasi wisata utama di Kota Surakarta. Perencanaan ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi kawasan sebagai destinasi eco-cultural tourism. Hal ini tidak hanya akan memperkaya pengalaman wisatawan melalui kegiatan budaya dan pendidikan, tetapi juga akan memperkuat pelestarian lingkungan dan budaya lokal. Metode perencanaan yang digunakan melibatkan pendekatan deduktif-kualitatif untuk analisis data, menggunakan survei primer dan sekunder serta metode Analytical Hierarchical Process (AHP) dan Benchmarking.
Strategi pengembangan yang diusulkan melalui pendekatan SCAMPER yang ditujukan untuk mengembangkan kawasan wisata dengan pendekatan yang berkelanjutan dan berbudaya. Serangkaian intervensi direncanakan untuk memperbaiki kondisi eksisting, memperkuat aksesibilitas, dan mengintegrasikan kebudayaan lokal dalam setiap aspek pengembangan. Hasilnya diharapkan menjadikan Kawasan Taman Sriwedari sebagai model pengembangan pariwisata yang responsif terhadap kebutuhan sosial dan ekologis, menjadikan kawasan ini tidak hanya destinasi wisata yang menarik tetapi juga sebagai contoh pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Taman Sriwedari Area is renowned as a cultural hub with significant historical and cultural values. Its strategic location, at the Jalan Slamet Riyadi, and the presence of key tourist attractions such as Radya Pustaka Museum, Ndalem Wuryaningratan Museum, and Loji Gandrung, positions it as a potential prime tourism destination in Surakarta City. This planning aims to optimize the area’s potential as an eco-cultural tourism destination. Such an initiative will not only enrich the tourist experience through cultural and educational activities but also strengthen the conservation of local environmental and cultural values. The planning method employed involves a deductive-qualitative approach for data analysis, utilizing both primary and secondary surveys, as well as the Analytical Hierarchical Process (AHP) and Benchmarking methods.
The proposed development strategy, through the SCAMPER approach aims to develop the tourism area with sustainable and culturally informed methods. A series of interventions are planned to improve existing conditions, enhance accessibility, and integrate local culture into every aspect of development. The expected outcome is to establish the Taman Sriwedari Area as a model of tourism development that is responsive to social and ecological needs, making the area not only an attractive tourist destination but also a benchmark for sustainable tourism development.
Kata Kunci : Penataan Kawasan, Eco-Cultural Tourism, Kawasan Taman Sriwedari, Pengembangan Wisata Berkelanjutan, SCAMPER.