Laporkan Masalah

SYAIR-SYAIR TOPENG IRENG BOJONG MENDUT MAGELANG: ANALISIS SEMIOTIKA RIFFATERRE

Tarisa Surya Ningrum, Dr. Djarot Heru Santosa, M.Hum.

2025 | Skripsi | SASTRA NUSANTARA

Penelitian ini menganalisis syair pada kesenian tari tradisional Topeng Ireng Bojong Mendut di Kabupaten Magelang. Fokus penelitian ini pada pengkajian makna sembilan syair populer yang terdiri dari tiga jenis syair, masing-masing dari bagian Rodat, Monolan, dan Kewan-kewan, yang merupakan sesi pertunjukan dalam satu paket kesenian Topeng Ireng Bojong Mendut. Sembilan syair yang dijadikan objek pada penelitian ini, meliputi: syair satu (Rujak Dhondhong), syair dua (Atur Sugeng), syair tiga (Atur Pambagya), syair empat (Rukun Islam), syair lima (Ya Irfani), syair enam (Wajib ‘Ain), syair tujuh, syair delapan, dan syair sembilan. Analisis dilakukan menggunakan teori semiotika Michael Riffaterre, yang mencakup: 1) penentuan ketidaklangsungan ekspresi, 2) pembacaan heuristik dan hermeneutik, 3) penentuan matriks, model, dan varian, serta 4) penentuan hipogram. Hasil analisis menunjukkan bahwa makna dalam syair-syair tersebut mencerminkan nilai-nilai budi pekerti, seperti pentingnya bersyukur, menaati perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya, serta menggambarkan kehidupan setelah kematian sebagai pengingat bagi manusia. Syair-syair lagu Topeng Ireng Bojong Mendut dibuat berlatar ajaran agama Islam yang berlandaskan pada kitab suci Al-Quran dan hadis.

This research analyzes the verses in the traditional dances of Topeng Ireng Bojong Mendut in Magelang Regency. The focus of this research is on the assessment of the meaning of nine popular verses consisting of three types of verses each from the Rodat, Monolan, and Kewan-kewan sections, which are performance sessions in on Topeng Ireng Bojong Mendut art package. The nine verses that are used as objects in this study include: verse one (Rujak Dhondhong), verse two (Atur Sugeng), verse three (Atur Pambagya), verse four (Rukun Islam), verse five (Ya Irfani), verse six (Wajib ‘Ain), verse seven, verse eight, and verse nine. The analysis was conducted using Riffaterre’s semiotic theory, which includes: 1) determination of uninterrupted expression, 2) heuristic and hermeneutic reading, 3) determination of matrix, model, and variant, and 4) determination of hypogram. The results of the analysis show that the meanings in the verses reflect virtues, such as the importance of gratitude, obeying God’s commands and staying awas from His prohibitions, and describing life after death as a reminder for humans. The verses of Topeng Ireng Bojong Mendut songs are set against the backdrop of Islamic based on the holy Quran and hadith.

Kata Kunci : Syair lagu, Topeng Ireng, semiotika, makna

  1. S1-2025-476785-abstract.pdf  
  2. S1-2025-476785-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-476785-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-476785-title.pdf