Laporkan Masalah

Analisis Hubungan Kekerasan di Tempat Kerja Dengan Kecemasan Tenaga Kesehatan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2023

Indy Alifia Balqis, dr. Ida Bagus Gede Surya Putra Pidada, Sp.FM(K)., M.H.; Dr. Drs. Abdul Wahab, MPH.; dr. Martiana Suciningtyas Tri Artanti, Sp.FM

2025 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER

Latar Belakang: Kekerasan di tempat kerja merupakan permasalahan yang sering dihadapi oleh tenaga kesehatan dan dapat berdampak pada kesehatan mental mereka, termasuk kecemasan. RSUP Dr. Sardjito sebagai rumah sakit rujukan nasional memiliki lingkungan kerja yang dinamis dan penuh tekanan, sehingga risiko kekerasan di tempat kerja tetap menjadi perhatian. 

Tujuan: Menganalisis hubungan antara kekerasan di tempat kerja dengan kecemasan pada tenaga kesehatan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, mengetahui persentase tenaga kesehatan yang mengalami kecemasan, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang berperan sebagai variabel confounding dalam hubungan antara kekerasan di tempat kerja dan kecemasan.

Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan melibatkan 150 tenaga kesehatan yang bekerja di RSUP Dr. Sardjito. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Workplace Violence in the Health Sector Country Case Study untuk mengukur kejadian kekerasan dan Beck Anxiety Inventory (BAI) untuk mengukur kecemasan. 

Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara kekerasan di tempat kerja dengan kecemasan tenaga kesehatan (AOR = 2,972; p = 0,022). Sebanyak 28% tenaga kesehatan di RSUP Dr. Sardjito mengalami kecemasan. Tidak terdapat variabel confounding yang signifikan antara hubungan kekerasan di tempat kerja dengan kecemasan tenaga kesehatan, yaitu usia (p=0,092), jenis kelamin (p=0,068), status pernikahan (p=0,521), maupun profesi (p=0,096).

Kesimpulan: Tenaga kesehatan yang mengalami kekerasan memiliki peluang hampir 3 kali lebih besar mengalami kecemasan dibandingkan yang tidak mengalami kekerasan. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang lebih kuat untuk mencegah kekerasan di tempat kerja dan dukungan psikologis untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan.

Background: Workplace violence is a common issue faced by healthcare workers and can significantly impact their mental health, including anxiety. RSUP Dr. Sardjito, as a national referral hospital, has a dynamic and high-pressure work environment, making workplace violence a continuing concern.

Objectives: To analyze the relationship between workplace violence and anxiety among healthcare workers at RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, determine the percentage of healthcare workers experiencing anxiety, and identify confounding variables in the relationship between workplace violence and anxiety.

Methods: This study employed a cross-sectional design involving 150 healthcare workers at RSUP Dr. Sardjito. Data were collected using the Workplace Violence in the Health Sector Country Case Study questionnaire to assess incidents of violence and the Beck Anxiety Inventory (BAI) to measure anxiety levels.

Results: A significant relationship was found between workplace violence and anxiety among healthcare workers (AOR = 2.972; p = 0.022). A total of 28% of healthcare workers at RSUP Dr. Sardjito experienced anxiety. No significant confounding variables were found in the relationship between workplace violence and anxiety, including age (p = 0.092), gender (p = 0.068), marital status (p = 0.521), and profession (p = 0.096).

Conclusion: Healthcare workers who experience workplace violence are nearly three times more likely to develop anxiety compared to those who do not experience violence. Therefore, stronger policies are needed to prevent workplace violence, along with psychological support to mitigate its impact.

Kata Kunci : Kekerasan di tempat kerja, kecemasan, tenaga kesehatan, RSUP Dr. Sardjito, kesehatan mental

  1. S1-2025-473885-abstract.pdf  
  2. S1-2025-473885-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-473885-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-473885-title.pdf