Laporkan Masalah

Representasi Anak Perempuan dalam Buku Cerita Room to Read: Analisis Wacana Multimodal

Rahma Isnania, Yulida Pangastuti, S.Sos., M. Soc. Sci., Ph.D

2025 | Tesis | S2 Sosiologi

Wacana mengenai anak perempuan berdaya semakin marak dalam berbagai media. Penelitian ini dilakukan untuk mencari representasi anak perempuan yang terkandung dalam buku-buku bacaan anak Room to Read sebagai salah satu media yang mengonstruksi wacana anak berdaya tersebut. Analisis dilakukan pada semua buku cerita Room to Read berbahasa Indonesia yang dispesifikkan menjadi 4 judul buku paling representatif untuk dianalisis secara mendalam. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Analisis Wacana Multimodal.  Analisis visual dan verbal dilakukan menggunakan pendekatan teori tiga dimensi wacana Fairclough yang meliputi tataran teks, praktik diskursif, dan praktik sosial.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa walaupun buku bacaan anak Room to Read mengangkat banyak gambaran mengenai representasi anak perempuan yang positif, seperti sebagai change maker, memiliki cita-cita, haus ilmu pengetahuan, dan memiliki keterampilan domestik, namun, dibalik penyajian positif mengenai posisi anak perempuan sebagai subjek tersebut, cerita-cerita dalam Room to Read ini rupanya mencoba menumbuhkan sifat individualisme dan melanggengkan peran gender pada diri anak perempuan. Sifat individualisme dipupuk melalui penyajian cerita yang mendorong anak perempuan menjadi kompetitif dalam hidupnya. Sementara, pelanggengan peran gender dilakukan melalui penggambaran tokoh anak perempuan yang masih lekat dengan norma gender tradisional. Pada akhirnya, penelitan ini menemukan bahwa buku Room to Read selain mendorong anak perempuan untuk menjadi individu yang mandiri, juga dapat berperan dalam melanggengkan peran gender dimasyarakat.

The discourse on empowered girls is increasingly prevalent in various media. This study was conducted to find the representation of girls in Room to Read children's books as a medium that constructs the discourse of empowered children. The analysis was conducted on all Indonesian-languange Room to Read storybook, with 4 of the most representative titles selected for in-depth examination. The study was conducted using a qualitative approach with the Multimodal Discourse Analysis method. Visual and verbal analysis was conducted using Fairclough's three-dimensional discourse theory approach, which includes text levels, discursive practices, and social practices.  

The findings indicate that although Room to Read children's books raise many images of positive representations of girls, such as being change makers, having dreams, being eager to acquire knowledge, and possessing domestic skills, however, behind the positive presentation of the position of girls as subjects, the stories in Room to Read try to foster individualism and perpetuate gender roles in girls. Individualism is fostered through the presentation of stories that encourage girls to be competitive in their lives. Meanwhile, the perpetuation of gender roles is done through the depiction of female child characters who are still closely tied to traditional gender norms. Ultimately, this study found that Room to Read storybook, in addition to encouraging girls to become independent, can also play a role in perpetuating gender roles in society.

Kata Kunci : Anak Perempuan, Buku Bacaan Anak, Posisi Anak

  1. S2-2025-502380-abstract.pdf  
  2. S2-2025-502380-bibliography.pdf  
  3. S2-2025-502380-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2025-502380-title.pdf