PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN KAWASAN PANGGUNG KRAPYAK SEBAGAI WARISAN DUNIA
Asrofah Afnidatul Khusna, Dr. Fahmi Prihantoro, S.S., M. A.
2025 | Tesis | S2 Arkeologi
Kawasan Panggung Krapyak merupakan bagian dari Kawasan Sumbu Filosofi
Yogyakarta, yaitu mewakili konsep Sangkaning Dumadi atau proses menjadi.
Di sisi lain kawasan ini juga merupakan kawasan aglomerasi perkotaan dengan tingkat
pertumbuhan permukiman yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu
strategi pengelolaan warisan budaya yang dapat menyeimbangkan antara tujuan
pelestarian dan kebutuhan masyarakat akan pembangunan, sebagaimana tujuan konsep
pembangunan yang berkelanjutan. Salah satu faktor penting untuk mewujudkan
pembangunan berkelanjutan adalah dengan partisipasi masyarakat dalam proses
pengelolaan, yaitu dari perencanaan hingga pelaksanaan kebijakan. Atas dasar
itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan Kawasan Panggung Krapyak. Sehingga diharapkan
hasil penelitian ini bisa memberikan gambaran yang utuh atas kondisi sosial,
kebutuhan, dan harapan masyarakat sebagai modal bagi penyusunan kebijakan
pengelolaan Kawasan Panggung Krapyak. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode campuran yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif
digunakan secara bersamaan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pemahaman yang
komprehensif terkait persepsi dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Kawasan
Panggung Krapyak. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa: a) tingkat persepsi masyarakat terhadap Kawasan
Panggung Krapyak sebagai Warisan Dunia adalah 79,8 %, b) tingkat partisipasi
dalam pengelolaan Kawasan Panggung Krapyak adalah 67,3 %, dan c) tingkat
persepsi masyarakat atas rencana pengelolaan Kawasan Panggung Krapyak yang
disusun oleh BPKSF adalah 78,9 %. Dari hasil tersebut, kebijakan peningkatan
partisipasi masyarakat (civic engagement) merupakan prioritas dalam
pengelolaan Kawasan Panggung Krapyak.
Panggung Krapyak area is part of the Cosmological Axis of Yogyakarta,
representing the concept of Sangkaning Dumadi or the process of becoming. On
the other hand, this area is also an urban agglomeration zone with a relatively
high rate of residential growth. Therefore, a strategy for cultural heritage
management is needed to balance objectives of preservation and community's need
for development, in line with goals of sustainable development. One of crucial
factors to achieve sustainable development is community participation in
management process, from planning to policy implementation. Based on this,
purpose of this research is to understand perceptions and participation of
community in management of Panggung Krapyak Area. It is hoped that results of
this research will provide a full understanding of social conditions, needs,
and aspirations of community as a foundation for formulating management
policies for Panggung Krapyak Area. Method used in this research is a
mixed-methods approach, combining quantitative and qualitative analyses
simultaneously. Goal is to gain a comprehensive understanding of community's
perceptions and participation in management of Panggung Krapyak Area. Results
of study show that: a) community's perception of Panggung Krapyak area as a
World Heritage Site is 79.8%, b) level of participation in management of
Panggung Krapyak Area is 67.3%, and c) level of community's perception of
management plan for Panggung Krapyak Area formulated by BPKSF is 78.9%. Based
on these findings, policies aimed at increasing civic engagement are a priority
in management of Panggung Krapyak Area.
Kata Kunci : persepsi dan partisipasi masyarakat, pengelolaan warisan budaya, Kawasan Panggung Krapyak