Pengaruh Latihan Aerobik Intradialisis Terhadap Respon Kardiovaskuler Pada Pasien Penyakit Ginjal Tahap Akhir (PGTA) Yang Menjalani Hemodialisis di RSUP Dr. Sardjito
Nayla Tiara Ekasita, dr. Yulia Wardhani, Sp.PD.,KGH; dr. Siti Nur Rohmah, Sp. PD.,KGH
2025 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER
Hemodialisis adalah terapi pengganti ginjal yang paling banyak dilakukan di Indonesia untuk pasien dengan Penyakit Ginjal Tahap Akhir (PGTA). Namun, terapi ini sering menimbulkan efek samping berupa komplikasi kardiovaskular akibat fluktuasi tekanan darah dan ketidakstabilan hemodinamik selama prosedur. Oleh karena itu penelitian ini menilai pengaruh pemberian intervensi latihan aerobik intradialisis terhadap perubahan rata-rata tekanan darah dan frekuensi nadi pada pasien Penyakit Ginjal Tahap Akhir (PGTA) yang menjalani hemodialisis. Penelitian ini menggunakan desain kuasi-eksperimental dengan pre-test dan post-test yang melibatkan kelompok intervensi dan kontrol. Latihan aerobik intradialisis dilakukan selama 12 minggu pada kelompok intervensi. Parameter yang diukur meliputi rata-rata tekanan darah (sistolik dan diastolik) serta frekuensi nadi pada empat waktu pengukuran: sebelum hemodialisis (pre-HD), selama hemodialisis (durante 2 jam HD), akhir sesi hemodialisis (ending HD), dan 30 menit setelah HD (post-HD). Analisis statistik dilakukan menggunakan uji T-test untuk data berdistribusi normal serta uji Mann-Whitney atau Wilcoxon Signed Rank Test untuk data yang tidak berdistribusi normal. Latihan aerobik intradialisis tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada kedua kelompok. Namun, terdapat peningkatan signifikan (p < 0>
Hemodialysis is the most commonly performed renal replacement therapy in Indonesia for patients with End-Stage Renal Disease (ESRD). However, this therapy often causes cardiovascular complications due to blood pressure fluctuations and hemodynamic instability during the procedure. Therefore, this study evaluates the effect of intradialytic aerobic exercise intervention on changes in mean blood pressure and heart rate in patients with End-Stage Renal Disease (ESRD) undergoing hemodialysis. This study used a quasi-experimental design with a pre-test and post-test involving intervention and control groups. The intervention group underwent intradialytic aerobic exercise for 12 weeks. The measured parameters included mean blood pressure (systolic and diastolic) and heart rate at four measurement points: before hemodialysis (pre-HD), during hemodialysis (2 hours into HD), at the end of the hemodialysis session (ending HD), and 30 minutes post-hemodialysis (post-HD). Statistical analysis was conducted using the T-test for normally distributed data and the Mann-Whitney or Wilcoxon Signed Rank Test for non-normally distributed data. Intradialytic aerobic exercise did not significantly affect systolic and diastolic blood pressure in both groups. However, there was a significant increase (p < 0>
Kata Kunci : Latihan Aerobik Intradialisis, Penyakit Ginjal Tahap Akhir (PGTA) Hemodialisis, Tekanan Darah, Frekuensi Nadi/ Intradialytic Aerobic Exercise, End-Stage Renal Disease (ESRD), Hemodialysis, Blood Pressure, Heart Rate