Pengaruh Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepuasaan Kerja Sebagai Variabel Intervening di Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV
Satriya Pinandhita Secondhitya Putra, Prof. Amin Wibowo, S.E., M.B.A., Ph.D.
2025 | Skripsi | MANAJEMEN
Dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai di Kantor Cabang Dinas Pendidikan, penelitian ini mengkaji pengaruh motivasi intrinsik dan ekstrinsik serta peran mediasi kepuasan kerja. Penelitian ini menunjukkan bahwa baik motivasi internal maupun eksternal memiliki korelasi positif dengan kinerja pegawai. Namun, temuan yang menarik adalah tidak ditemukannya hubungan mediasi antara motivasi dan kinerja melalui kepuasan kerja. Temuan ini kontras dengan beberapa penelitian sebelumnya dan menyoroti kompleksitas faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dalam konteks organisasi pendidikan. Penelitian ini mengungkap bahwa baik motivasi intrinsik seperti rasa pencapaian dan kepuasan atas pekerjaan, maupun motivasi ekstrinsik seperti gaji dan tunjangan, secara signifikan berkontribusi pada peningkatan kinerja pegawai di Kantor Cabang Dinas Pendidikan. Temuan mengejutkan adalah bahwa kepuasan kerja, yang sering diasumsikan sebagai faktor utama dalam meningkatkan kinerja, ternyata tidak memiliki pengaruh langsung dalam konteks penelitian ini. Hasil ini mengindikasikan bahwa untuk meningkatkan kinerja pegawai, organisasi perlu tidak hanya fokus pada pemberian insentif eksternal, tetapi juga pada pemenuhan kebutuhan psikologis pegawai seperti memberikan kesempatan pengembangan diri dan mengakui prestasi kerja. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi empiris pada literatur yang ada dan memiliki implikasi praktis bagi organisasi dalam merancang program pengembangan sumber daya manusia yang efektif.
Dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai di Kantor Cabang Dinas Pendidikan, penelitian ini mengkaji pengaruh motivasi intrinsik dan ekstrinsik serta peran mediasi kepuasan kerja. Penelitian ini menunjukkan bahwa baik motivasi internal maupun eksternal memiliki korelasi positif dengan kinerja pegawai. Namun, temuan yang menarik adalah tidak ditemukannya hubungan mediasi antara motivasi dan kinerja melalui kepuasan kerja. Temuan ini kontras dengan beberapa penelitian sebelumnya dan menyoroti kompleksitas faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dalam konteks organisasi pendidikan. Penelitian ini mengungkap bahwa baik motivasi intrinsik seperti rasa pencapaian dan kepuasan atas pekerjaan, maupun motivasi ekstrinsik seperti gaji dan tunjangan, secara signifikan berkontribusi pada peningkatan kinerja pegawai di Kantor Cabang Dinas Pendidikan. Temuan mengejutkan adalah bahwa kepuasan kerja, yang sering diasumsikan sebagai faktor utama dalam meningkatkan kinerja, ternyata tidak memiliki pengaruh langsung dalam konteks penelitian ini. Hasil ini mengindikasikan bahwa untuk meningkatkan kinerja pegawai, organisasi perlu tidak hanya fokus pada pemberian insentif eksternal, tetapi juga pada pemenuhan kebutuhan psikologis pegawai seperti memberikan kesempatan pengembangan diri dan mengakui prestasi kerja. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi empiris pada literatur yang ada dan memiliki implikasi praktis bagi organisasi dalam merancang program pengembangan sumber daya manusia yang efektif.
Kata Kunci : Motivasi Intrinsik, Motivasi Ekstrinsik, Kepuasaan Kerja, Kinerja, Kantor Cabang Dinas Pendidikan