Laporkan Masalah

Analysis of Organization Performance using European Foundation for Quality Management (EFQM) Model in Pharmaceutical Industry: Case Study at Pt. Swayasa Prakarsa Yogyakarta

Fhahira Alifiya, Prof. Dr. Chairun Wiedyaningsih, M. Kes., M. App., Sc

2025 | Tesis | Magister Manajemen Farmasi

Pengukuran kinerja sangat penting untuk keberhasilan organisasi, terutama dalam industri farmasi yang kompetitif. Penelitian ini menggunakan model EFQM 2020 untuk mengevaluasi kinerja PT. Swayasa Prakarsa, sebuah perusahaan farmasi yang berlokasi di Yogyakarta, dengan tujuan untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan menentukan faktor-faktor yang mendukung atau menghambat kinerja. Studi deskriptif ini menggunakan teknik pengambilan sampel purposif dengan 16 responden, termasuk supervisor, manajer, direktur, dan komisaris, yang mengisi kuesioner penilaian diri berdasarkan model EFQM 2020 menggunakan skala Likert. Hasil kuesioner ini kemudian dibandingkan dengan skor standar EFQM, dan wawancara lanjutan dilakukan untuk mengumpulkan wawasan lebih lanjut mengenai faktor pendukung dan penghambat. Analisis data melibatkan perhitungan skor rata-rata untuk setiap kriteria dengan menjumlahkan respons kuesioner, membagi dengan jumlah responden, menormalkan terhadap nilai skala Likert maksimum 5, dan kemudian menskalakan ke skor maksimum yang mungkin untuk kriteria tersebut. Studi ini menemukan bahwa PT. Swayasa Prakarsa mencapai total skor EFQM 776,10 dari 1000, menyoroti Kinerja Strategis dan Operasional serta Menciptakan Nilai Berkelanjutan sebagai area utama yang memerlukan peningkatan. Faktor-faktor pendukung kinerja perusahaan meliputi komunikasi terbuka dan penerimaan saran karyawan, teknologi dan utilitas yang cukup mendukung produksi, dan hubungan positif dengan pemangku kepentingan. Faktor penghambat utama yang diidentifikasi adalah kebijakan perusahaan mengenai keterlambatan karyawan.

Performance measurement is essential for organizational success, particularly within the competitive pharmaceutical industry. This research utilized the EFQM 2020 model to evaluate the performance of PT. Swayasa Prakarsa, a pharmaceutical company located in Yogyakarta, aiming to identify areas for improvement and determine factors that support or barrier performance. This descriptive study employed purposive sampling with 16 respondents, including supervisors, managers, directors, and commissioners, who completed a self-assessment questionnaire based on the EFQM 2020 model using a Likert scale. These questionnaire results were then compared with standard EFQM scores, and follow-up interviews were conducted to gather further insights into supporting and barrier factors. Data analysis involved calculating the average score for each criterion by summing questionnaire responses, dividing by the number of respondents, normalizing against the maximum Likert scale value of 5, and then scaling to the criterion’s maximum possible score. The study found that PT. Swayasa Prakarsa achieved a total EFQM score of 776.10 out of 1000, highlighting Strategic and Operational Performance and Creating Sustainable Value as key areas requiring improvement. Supportive factors for the company’s performance included open communication and acceptance of employee suggestions, sufficient technology and utilities supporting production, and positive relationships with stakeholders. A key barrier factor identified was the company’s policy regarding employee lateness.

Kata Kunci : Organizational performance,  Pharmaceutical Industry, EFQM (European Fondation for Quality Management).

  1. S2-2025-501002-abstract.pdf  
  2. S2-2025-501002-bibliography.pdf  
  3. S2-2025-501002-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2025-501002-title.pdf