Laporkan Masalah

Digitalisasi pada Proses Pengadaan Studi Kasus pada PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Poerwanto, Prof. Gugup Kismono, MBA., Ph.D.,

2025 | Tesis | S2 Manajemen

Transformasi digital melalui implementasi sistem We-Proc pada proses pengadaan di PT. Waskita Karya (Persero) Tbk bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, akuntabilitas, dan transparansi proses bisnis. Namun, penerapan tersebut menghadapi berbagai tantangan seperti diskrepansi harga, belum optimalnya sentralisasi pengadaan, serta perencanaan manajemen inventori yang kurang efektif, sehingga menyebabkan keterlambatan dan peningkatan biaya. Kurangnya komunikasi data internal turut memengaruhi penggunaan rekanan yang kurang tepat, menurunkan kinerja proyek, dan menimbulkan ketidaksesuaian data antara lingkup pekerjaan dengan kebutuhan pengadaan barang dan jasa.

Penelitian ini mengevaluasi pengaruh Persepsi Kegunaan/Perceived Usefulness (PU) dan Persepsi Kemudahan Penggunaan/Perceived Ease of Use (PEOU) terhadap sikap pengguna/Attitude Toward Using (ATU) terhadap pemanfaatan sistem We-Proc dalam mendukung digitalisasi pada proses pengadaan menggunakan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Hasil menunjukkan bahwa persepsi kegunaan dan kemudahan penggunaan teknologi/sistem berperan signifikan dalam membentuk sikap positif pengguna terhadap teknologi We-Proc. Strategi implementasi yang meliputi pelatihan, penguatan infrastruktur, dan penyempurnaan desain sistem diperlukan untuk memastikan We-Proc dapat mengoptimalkan kinerja pengadaan, meningkatkan transparansi, memperkuat akuntabilitas, dan mendukung tata kelola perusahaan yang lebih baik.

The digital transformation through the implementation of the We-Proc system in the procurement process at PT Waskita Karya (Persero) Tbk aims to enhance efficiency, accountability, and transparency in business operations. However, this implementation faces several challenges, including price discrepancies, suboptimal procurement centralization, and ineffective inventory management planning, leading to delays and increased costs. Additionally, insufficient internal data communication has affected the selection of inappropriate vendors, decreased project performance, and caused discrepancies between project scope details and procurement requirements for goods and services.

This study evaluates the influence of Perceived Usefulness (PU) and Perceived Ease of Use (PEOU) on Attitude Toward Using (ATU) the We-Proc system in supporting digitalization in the procurement process, using the Technology Acceptance Model (TAM) approach. The findings reveal that PU and PEOU play a significant role in shaping positive user attitudes toward the We-Proc technology. Implementation strategies involving training, infrastructure reinforcement, and system design improvements are necessary to ensure that We-Proc optimizes procurement performance, enhances transparency, strengthens accountability, and supports better corporate governance.

Kata Kunci : digitalisasi, pengadaan, Technology Acceptance Model, TAM

  1. S2-2025-489901-abstract.pdf  
  2. S2-2025-489901-bibliography.pdf  
  3. S2-2025-489901-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2025-489901-title.pdf