Laporkan Masalah

Ekspresi Minangkabau Tabedo dalam Novel-Novel Pengarang Minangkabau Sesudah PRRI hingga Paruh Pertama Orde Baru: Kajian Strukturalisme Genetik

RONIDIN, Dr. Sudibyo, M. Hum.

2025 | Disertasi | S3 Ilmu-ilmu Humaniora

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pandangan dunia, struktur teks, dan struktur sosial novel-novel pengarang Minangkabau sesudah PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia) hingga paruh pertama Orde Baru yang problematik karena dipengaruhi oleh kondisi politik yang terjadi di Sumatera Barat pada masa itu. Novel-novel tersebut merepresentasikan serangkaian cara berfikir, merasa, dan bertindak dari masyarakat Minangkabau yang berada pada kondisi tabedo, yaitu suatu kondisi yang sulit dan dilematik pasca-PRRI hingga paruh pertama Orde Baru. Novel-novel tersebut mereproduksi kembali berbagai aspek keminangkabauan sebagai struktur sosial historis yang konkret kelompok sosial pengarang yang turut terlibat dan merasakan dampak yang disisakan PRRI dan Orde Baru. 

Masalah dalam penelitian ini dipecahkan dengan teori  strukturalisme genetik Lucien Goldmann dan didukung oleh teori teks naratif Lotman mengenai elaborasi struktur karya sastra sebagai sebuah bangunan konseptual yang berpusat pada gagasan oposisi berpasangan. Objek penelitian ini, yaitu novel Dari Puncak Bukit Talang karya Soewardi Idris, Panggilan Tanah Kelahiran karya Dt. B. Nurdin Jacub, Saraswati Si Gadis dalam Sunyi karya A.A. Navis, Warisan karya Chairul Harun, dan Bako karya Darman Moenir. Analisis terhadap novel-novel tersebut menggunakan metode dialektika. Pertama-tama diformulasikan pandangan dunia pengarang, lalu pandangan dunia yang telah diformulasikan itu dijadikan sebagai model semantik (semiotika). Setelah itu dianalisis struktur novel (teks) dan dihubungkan dengan struktur sosial masyarakat Minangkabau sebagai genesis novel. 

Temuan penelitian menunjukkan bahwa jawaban terhadap persoalan-persoalan sosial-ideologis yang dihadapi oleh para pengarang maupun kelompok sosial mereka dalam merespon kondisi yang serba sulit dan dilematik sesudah PRRI hingga paruh pertama Orde Baru diformulasikan melalui pandangan dunia Minangkabau tabedo. Pada struktur masing-masing novel, Minangkabau tabedo diekspresikan melalui tokoh-tokoh, objek-objek, dan relasi-relasi yang diciptakan pengarang sebagai semesta imajiner yang menunjukkan dunia Minangkabau yang terdegradasi sebagai akibat pertentangan-pertentangan antara dirinya dengan yang di luar dirinya. Apa yang digambarkan pada struktur masing-masing novel homolog dengan struktur sosial- ideologis masyarakat Minangkabau yang menjadi genesis novel-novel tersebut. Pada lingkungan ideologis masyarakat Minangkabau pasca-PRRI yang kompromistis dan struktur masyarakat Minangkabau yang diintrusi kekuatan non-Minangkabau terjadi berbagai transformasi dan perubahan yang mengekspresikan pandangan dunia Minangkabau tabedo, antara lain pergeseran identitas keluarga Minangkabau dari matrilineal ke patrilineal; perubahan perilaku orang Minangkabau rantau yang tercerabut dari akar tradisi, moral, dan agama;  meredupnya peran mamak dan alim ulama; semakin dominannya peran ayah mengeliminasi peran mamak; melemahnya budaya komunal dan berkembangnya gaya hidup individual. 


ABSTRACT

This study aims to reveal the worldview, textual structure and social structure of Minangkabau authors' novels after PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia) to the First Half of the New Order which are problematic because they are influenced by the political conditions that occurred in West Sumatra at that time. The novels represent a series of ways of thinking, feeling, and acting of the Minangkabau people who are in tabedo condition, which is a difficult and dilemmatic condition after the PRRI to the First Half of the New Order. The novels reproduce various aspects of Minangkabauness as a concrete historical social structure of the author's social group, which was involved in and felt the effects of the PRRI and New Order.

The research questions in this study are solved by Lucien Goldmann's theory of genetic structuralism and supported by Lotman's narrative text theory regarding the elaboration of the structure of literary works as a conceptual construction centred on the idea of binary opposition. The objects of this research are the novels Dari Puncak Bukit Talang by Soewardi Idris, Panggilan Tanah Kelahiran by Dt. B. Nurdin Jacub, Saraswati Si Gadis dalam Sunyi by A.A. Navis, Warisan by Chairul Harun, and Bako by Darman Moenir. The novels were analysed using the dialectical method. First, the author's worldview is formulated, then the formulated worldview is used as a semantic model to analyse the structure of the novel, and then correlated with the social structure of Minangkabau society as the genesis of the novel. 

The research findings show that the answers to the socio-ideological problems faced by the authors and their social groups in responding to the difficult and dilemmatic after PRRI to the First Half of the New Order conditions are formulated through the Minangkabau tabedo worldview. In the structure of the novel, Minangkabau tabedo is expressed through the characters, objects and relations created by the authors as an imaginary universe that shows a degraded Minangkabau world as a result of the opposition between itself and those outside itself. What is depicted in the structure of the novel is homologous to the ideological social structure of Minangkabau society, which is the genesis of the novels. In the ideological environment of the post-PRRI compromised Minangkabau society and the structure of Minangkabau society infiltrated by non-Minangkabau forces, various transformations and changes have occurred that express the Minangkabau tabedo worldview, including the shift in Minangkabau family identity from matrilineal to patrilineal; changes in the behaviour of Minangkabau overseas who are being uprooted from their roots of tradition, morality and religion;  the diminishing role of mamak and alim ulama; the increasingly dominant role of fathers eliminating the role of mamak; the weakening of communal culture and the development of individual lifestyles.


Kata Kunci : Kata kunci: Minangkabau tabedo, novel-novel pengarang Minangkabau, PRRI, struktur novel, struktur sosial

  1. S3-2025-468267-abstract.pdf  
  2. S3-2025-468267-bibliography.pdf  
  3. S3-2025-468267-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2025-468267-title.pdf