Analisis Wacana Humor Etnik di Indonesia: Studi terhadap Delapan Kelompok Etnik
Surahmat, Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana; Dr. Sulistyowati, M.Hum
2024 | Disertasi | S3 Ilmu-ilmu Humaniora
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan wacana humor etnik di Indonesia sebagai bentuk praktik sosial yang bersifat ideologis. Empat pertanyaan yang diajukan adalah (1) bagaimana jenis, bentuk, dan struktur wacana humor etnik di Indonesia? (2) bagaimana penggunaan bahasa (teks) wacana humor etnik di Indonesia? (3) bagaimana ideologi dalam wacana humor etnik di Indonesia tecermin dalam penggunaan struktur formal bahasa?, dan (4) bagaimana fungsi sosial wacana humor etnik dalam masyarakat multietnik di Indonesia? Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif interpretatif dengan pendekatan analisis wacana kritis. Data yang digunakan adalah 346 humor etnik dari delapan etnik yang berbeda yaitu Tionghoa, Madura, Papua, Batak, Sunda, Minangkabau, Betawi, dan Jawa. Data bersumber dari buku, majalah, website, dan media sosial, diolah menggunakan bantuan aplikasi AntConc, dan dianalisis menggunakan model analisis wacana kritis Fairclough yang terdiri tiga tahapan yaitu deskripsi, interpretasi, dan eksplanasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk dan struktur humor etnik di Indonesia sangat beragam. Terdapat delapan bentuk skrip yang ditemukan dalam humor etnik di Indonesia yaitu skrip distorsi bahasa, kebodohan, keikiran, kelicikan ketamakan, ateisme, kosmopolitanisme, dan kekasaran. Bahasa menjadi elemen yang sangat penting dalam proses produksi humor etnik di Indonesia karena berperan sebagai penanda humor (humor marker), sumber humor (humor resources), sekaligus penghela humor. Sebagai penghela humor bahasa berfungsi memfasilitasi tersampaikannya pesan-pesan humoris agar dapat diterima oleh penikmat humor. Ada hubungan antara bentuk formal kebahasaan humor dengan ideologi yang melatarbelakanginya. Hubungan tersebut dapat diungkap dengan mencermati nilai-nilai dalam penggunaan kata, kalimat, dan struktur wacana, meliputi nilai representasional, nilai relasional dan nilai ekspresif. Hubungan bentuk formal bahasa humor etnik dengan ideologinya diperantarai oleh motivasi komunikatif dan motivasi humoris. Nilai-nilai dalam bahasa humor menunjukkan bahwa humor etnik di Indonesia memfasilitasi eksklusi sosial, marginalisasi, stigmatisasi, dehumanisasi, dan rasisme terhadap etnik minoritas yang menjadi sasaran. Temuan ini memperkuat penelitian sebelumnya, khususnya penelitian Mendiburo & Ford (2023) dan Perez (2022) yang menunjukkan bahwa humor dapat memfasilitasi prasangka terhadap etnik sasaran. Penelitian ini memiliki keterbatasan karena hanya menggunakan delapan humor dari 364 etnik yang ada di Indonesia, jumlah yang secara statistik sangat kecil. Selain itu, penelitian ini juga memiliki keterbatasan dalam menjelaskan mekanisme interpretasi terhadap humor yang sangat kompleks. Oleh karena itu, ke depan diperlukan penelitian lanjutan yang dapat mengakomodasi keragaman etnik di Indonesia dengan pendekatan kognitif dan psikologis sosial sehingga mampu menjelaskan proses interpretasi humor secara lebih menyeluruh.
Kata Kunci : analisis wacana kritis, humor etnik, ideologi, Indonesia