Representasi Kekerasan Simbolik terhadap Istri dalam Sinetron Suara Hati Istri "Aku Dipilih saat Mekar dan Dibuang saat Layu"
RISMAWATI, Elok Santi Jesica, S.Pd., M.A.
2024 | Skripsi | Sosiologi
Tayangan sinetron merupakan salah satu hiburan yang masih digemari oleh ibu rumah tangga sekarang ini, karena mudah dijangkau dan memiliki cerita yang ringan. Sinetron kerap kali membawakan cerita yang berisi tentang cerita atau isu mengenai perempuan. Tetapi sayangnya perempuan sering direpresentasikan dalam biner yang ekstrem. Representasi yang demikian adalah salah satu bentuk kekerasan simbolik yang terjadi kepada perempuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami berbagai bentuk kekerasan yang dialami oleh tokoh istri dalam sinetron tersebut. Selanjutnya penelitian ini juga ingin menguraikan lebih lanjut mengenai apa saja bentuk kekerasan simbolik yang terdapat dalam tayangan sinetron Suara Hati Istri “Aku Dipilih saat Mekar dan Dibuang saat Layu”. Hal ini dilakukan untuk mengetahui ideologi apa yang melatarbelakangi terjadinya praktik kekerasan simbolik.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan analisis semiotika Roland Barthes. Menggunakan pengumpulan data berupa gambar adegan dan teks yang ditampilkan dalam sinetron suara hati istri episode Aku Dipilih saat Mekar dan Dibuang saat Layu. penelitian ini menggunakan analisis dua tahap signifikansi. Pada tahap pertama dengan menemukan tanda denotasi dan konotasi. Kemudian pada tahap kedua menemukan mitos yang terkandung dalam potongan adegan sinetron tersebut. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori representasi milik Stuart Hall, serta teori kekerasan simbolik milik Pierre Bourdieu.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa sinetron ini mengandung beberapa adegan kekerasan yang ditujukan kepada perempuan. Kekerasan yang tampak dalam sinetron ini lebih didominasi oleh kekerasan yang bersifat psikologis atau kekerasan simbolik. Kekerasan yang muncul bukan hanya antara perempuan dan tokoh lain tetapi juga perempuan dengan media. Proses analisis yang dilakukan juga memperkuat bahwa sinetron dapat menjadi medium untuk membentuk kesadaran kolektif mengenai nilai dan norma yang ada dalam masyarakat. Tayangan sinetron juga berkontribusi untuk membentuk dan mempertahankan wacana dominan yang tumbuh dalam masyarakat, khususnya pada masyarakat patriarki.
Soap opera is one of the entertainment that is still favored by housewives today, because it is easily accessible and has a light story. Sinetron often presents stories that contain stories or issues about women. But unfortunately women are often represented in an extreme binary. Such representation is a form of symbolic violence that occurs to women. The purpose of this research is to understand the various forms of violence experienced by the wife character in the soap opera. Furthermore, this study also wants to further elaborate on what forms of symbolic violence are contained in the soap opera Suara Hati Istri “I Was Chosen when I Bloomed and Discarded when I Withered”. This is done to find out what ideology is behind the practice of symbolic violence.
This research uses qualitative research with Roland Barthes semiotic analysis. Using data collection in the form of scene images and text displayed in the soap opera Suara Hati Istri episode I Was Chosen when Blooming and Discarded when Withering. this research uses a two-stage analysis of significance. In the first stage by finding denotation and connotation signs. Then in the second stage find the myth contained in the cut scene of the soap opera. The main theories used in this research are Stuart Hall's representation theory, and Pierre Bourdieu's symbolic violence theory.
Based on the research that has been done, it is known that this soap opera contains several scenes of violence directed at women. The violence that appears in this soap opera is more dominated by psychological violence or symbolic violence. The violence that arises is not only between women and other characters but also women and the media. The analysis process carried out also reinforces that soap operas can be a medium to form collective awareness of the values and norms that exist in society. Soap operas also contribute to shaping and maintaining the dominant discourse that grows in society, especially in a patriarchal society.
Kata Kunci : sinetron, kekerasan simbolik, perempuan, representasi, budaya patriarki