PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMTIF KALANGAN MAHASISWA DALAM KONTEKS BUDAYA KONSUMERISME (Studi tentang Thrifting Fashion dan Budaya Konsumerisme Mahasiswa Konsumen Pakaian Thrift)
HAFID MUSTAQIM NOOR, Dr. Suharman, M.Si.
2024 | Skripsi | Sosiologi
Pakaian sebagai salah satu produk dari fashion memiliki fungsi utama sebagai pelindung tubuh. Namun, tidak hanya itu saja, pakaian juga digunakan sebagai sarana untuk menunjang penampilan. Oleh karena itu, dalam hal ini bagi sebagian kalangan dari mahasiswa menjadi suatu hal yang cukup diperhatikan. Kepopuleran dari fenomena thrifting yang juga turut didukung dengan kemajuan teknologi, berupa media sosial menjadikan thrifting seperti sebuah tren. Pentingnya sebuah penampilan bagi sebagian kalangan mahasiswa kemudian menjadikan thrifting sebagai wahana untuk memenuhi kebutuhan akan tersebut. Kendati demikian, dengan suguhan berbagai variasi model yang ada dengan harga yang relatif lebih murah, menjadikan sebagian mahasiswa justru melakukan praktik konsumsi berlebihan justru mengarah kepada perilaku konsumtif yang menjadi bagian dari budaya konsumerisme. Oleh karena itu, penting adanya upaya analisis terkait thrifting fashion, kaitannya dengan bagaimana mahasiswa sebagai salah satu pelaku thrift memandang dan memaknai hal tersebut yang berkaitan dengan persepsi, serta sebagai upaya membedah terkait praktik konsumsi yang dilakukan oleh mahasiswa melalui aktivitas thrifting. Penelitian ini menggunakan kerangka berpikir konsumerisme oleh Jean Baudrillard, serta teori pilihan rasional oleh James S. Coleman serta menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara, dam menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif sebagai upaya memberikan gambaran rinci dan akurat tentang fenomena dan situasi yang terjadi tanpa perlunya interpretasi yang mendalam, serta dengan tetap melihat baik dari aspek secara ekonomi, sosial, budaya, serta juga pengaruh dari media sosial dalam aktivitas thrifting yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya mahasiswa sebagai pelaku dan konsumen thrift memiliki perpesktif yang beragam dalam memaknai thrifting, hal ini kemudian juga berimplikasi terhadap motif dalam melakukan aktivitas thrifting. Beragam faktor yang ada kemudian menyebabkan aktivitas thrifting tidak hanya dipandang sebagai praktik konsumsi yang mengarah kepada perilaku konsumtif saja, karena didalamnya juga terdapat upaya keterlibatan aktif mahasiswa dengan beragam alasan secara rasional dalam upaya menunjukkan ekspresi dan kreativitas yang termanifestasi melalui pakaian yang mereka beli melalui aktivitas thrifting.
Clothing as one of the product fashion has the main function as body protection. However, not only that, clothes are also used as a means to support appearance. Therefore, for some groups of students, this is something that is quite noteworthy. Popularity of the phenomenon thrifting which is also supported by technological advances, in the form of social media thrifting like a trend. The importance of appearance for some students then becomes thrifting as a vehicle to meet these needs. However, by offering various variations of existing models at relatively cheaper prices, some students actually practice excessive consumption, which actually leads to consumptive behavior which is part of the culture of consumerism. Therefore, it is important to have related analytical efforts thrifting fashion, in relation to how students are one of the actors thrifting viewing and interpreting this as related to perception, as well as an effort to dissect consumption practices carried out by students through activities thrifting. This research uses the consumerist thinking framework by Jean Baudrillard, as well as rational choice theory by James S. Coleman and uses qualitative methods using interviews, and uses a qualitative descriptive approach as an effort to provide a detailed and accurate picture of phenomena and situations that occur without the need for in-depth interpretation. , and by continuing to look at economic, social, cultural aspects, as well as the influence of social media on activities thrifting which is conducted. The research results show that students are actors and consumers thrift have various perspectives in interpreting it thrifting, This then also has implications for motives in carrying out activities thrifting. Various factors that exist then cause activity thrifting is not only seen as a consumption practice that leads to consumptive behavior, because in it there are also efforts to actively involve students for various rational reasons in an effort to show an expression and creativity which is manifested through the clothes they buy through activities. thrifting.
Kata Kunci : Perilaku Konsumtif, Thrifting Fashion, Persepsi, Budaya Konsumerisme, Mahasiswa