Analisis Peluang Diversifikasi Bisnis Reagensia Pada Bumi Indah Group
Muhammad Ariq Akhdan, Suyanto, S.E., M.B.A., Ph.D.
2024 | Tesis | S2 MANAJEMEN (MM) JAKARTA
Secara global, industri manufaktur masih menunjukkan perkembangan yang positif di tengah pandemi COVID-19. Pertumbuhan industri manufaktur di bidang kesehatan dan farmasi masih memiliki kontribusi yang tinggi dan konsisten terhadap pertumbuhan perekonomian, yakni sebesar 8,45%. Di Indonesia, investasi alat kesehatan merupakan sebuah peluang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang dapat berdampak bagi beberapa sektor. Penjualan pada segmen IVD (In Vitro Diagnostics) yaitu alat yang dikhususkan untuk menganalisis spesimen manusia secara in vitro, tercatat mengalami pertumbuhan yang pesat di tahun 2023. Namun, terdapat tantangan dalam penyediaan reagensia, baik produksi menggunakan pihak lain maupun secara independen, dimana perusahaan harus melalui proses diversifikasi yang berkaitan. Selain itu, diperlukan modal, analisis risiko dan keuntungan guna menciptakan keunggulan pada produk reagensia yang ditawarkan kepada pasar.
Guna menghadapi potensi tantangan bisnis yang ada, maka dilakukan penelitian ini untuk merancang penilaian awal terhadap langkah diversifikasi yang perlu dilakukan serta analisis kelayakannya. Penilaian kelayakan diversifikasi akan dilakukan menggunakan instrumen Porter’s three essential test/tiga macam uji komprehensif; uji keatraktifan industri (industry attractiveness test), uji biaya masuk (cost of entry test), dan uji analisis better-off. Ketiga tahapan uji tersebut dilakukan sebagai alat evaluasi untuk menilik manfaat dari diversifikasi yang dilakukan terhadap nilai tambah jangka panjang bagi perusahaan.
Globally, the manufacturing industry continues to show positive development amid the COVID-19 pandemic. The growth of the manufacturing industry in the health and pharmaceutical sectors continues to contribute significantly and consistently to economic growth, amounting to 8.45%. In Indonesia, investment in medical devices presents an opportunity to enhance economic growth, which can impact several sectors. Sales in the In Vitro Diagnostics (IVD) segment, which includes devices specifically designed to analyse human specimens in vitro, recorded rapid growth in 2023. However, there are challenges in providing reagents, whether produced by third parties or independently, where companies must undergo related diversification processes. Additionally, capital, risk analysis, and profit evaluation are required to create advantages in the reagent products offered to the market.
To address potential business challenges, this study aims to design an initial assessment of the diversification steps needed and analyse their feasibility. The feasibility assessment of diversification will be conducted using Porter's three essential tests: the industry attractiveness test, the cost of entry test, and the better-off analysis test. These three tests serve as evaluation tools to examine the benefits of diversification in terms of long-term value addition for the company.
Kata Kunci : Industri manufaktur, alat kesehatan, IVD, reagensia, diversifikasi, Porter’s Three Essential Tests.