Penerapan Biblioterapi dengan Metode Storytelling untuk Anak Penderita Kanker pada Program Sekolah-Ku: Studi Kasus Pemanfaatan Buku Self-help sebagai Alih wahana
Vivi Aprillia Susianti, Dr. Muhamad Sulhan., S.IP., M.Si.
2024 | Tesis | S2 Kajian Budaya dan Media
Biblioterapi
adalah terapi mental yang menggunakan media buku. Samuel Crothers mengenalkan
biblioterapi di dunia perpustakaan pada tahun 1916. Biblioterapi sudah
diterapkan di Indonesia contohnya di perpustakaan khusus Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo Jakarta. Di Yogyakarta biblioterapi diterapkan untuk anak
penderita kanker di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI). Biblioterapi
di YKAKI diberika kepada anak usia 2-6 tahun dengan menggunakan metode storytelling.
Penelitian ini akan mengkaji tentang proses penerapan biblioterapi untuk anak
penderita kanker dengan metode storytelling di YKAKI Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan secara rinci proses biblioterapi untuk anak
penderita kanker dari buku self-help dengan metode storytelling. (2) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi proses biblioterapi
tersebut. penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan
pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan sampel menggunakan Purposive
sampling. Informan berjumlah 5 orang yang terdiri dari guru dan orang tua
pendamping anak kanker.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa proses penerapan biblioterapi berfokus pada alih wahana. Alih
wahana dalam proses biblioterapi menggunakan storytelling pada anak
kanker berarti mentransformasikan suatu medium, seperti teks tertulis, menjadi
bentuk atau pengalaman baru yang lebih menarik dan interaktif. Alih wahana ini
dapat membuat cerita lebih mudah dipahami dan dihayati oleh anak-anak, serta
dapat mendukung proses penyembuhan dan penguatan mental mereka. Proses
biblioterapi dilakukan oleh guru di YKAKI. Proses
penerapan biblioterapi di YKAKI dilakukan melalui beberapa tahap yaitu
identifikasi masalah, seleksi buku, pendalaman materi, pengenalan tema dan
karakter, implementasi biblioterapi dengan metode storytelling,
evaluasi, dan tindak lanjut. Dalam penerapan biblioterapi terdapat
faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor standar, profesi, kesibukan, keahlian,
fasilitas, pribadi, kepedulian, dan empati.
Bibliotherapy
is a mental therapy that uses books as a medium. Samuel Crothers introduced
bibliotherapy to the library world in 1916. Bibliotherapy has been implemented
in Indonesia, for example, in the special library of Cipto Mangunkusumo
Hospital Jakarta. In Yogyakarta, bibliotherapy is applied to children with
cancer at the Indonesian Children’s Cancer Foundation (YKAKI). Bibliotherapy at
YKAKI is provided to children aged 2-6 years using the storytelling method.
This study will examine the process of implementing bibliotherapy for children
with cancer using the storytelling method at YKAKI Yogyakarta.
The
objectives of this study are: (1) to describe in detail the process of
bibliotherapy for children with cancer using self-help books with the
storytelling method, and (2) to identify the factors that influence the
bibliotherapy process. This study uses a case study research method with a
qualitative approach. The sampling technique uses purposive sampling. The
informants consist of 8 people, including teachers, parents of children with
cancer, and children with cancer.
Research
results show that the process of implementing bibliotherapy focuses on media
transformation. Media transformation in the bibliotherapy process using
storytelling for children with cancer means transforming a medium, such as
written text, into a new and more engaging, interactive form or experience.
This transformation can make the story easier for children to understand and
relate to, and it can support their healing process and mental strengthening.
The bibliotherapy process is carried out by teachers at YKAKI. The
implementation of bibliotherapy at YKAKI is conducted through several stages:
problem identification, book selection, material deepening, introduction of
themes and characters, bibliotherapy implementation through storytelling
methods, evaluation, and follow-up. Several factors influence the
implementation of bibliotherapy, including standard factors, professional
factors, busyness, skills, facilities, personal factors, care, and empathy.
Kata Kunci : Biblioterapi, alih wahana, anak kanker, storytelling.