Status gizi dan pola konsumsi makan balita Suku Baduy di Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Banten
SUDITA, Tata, Abidillah Mursid, SKM.,M.Kes
2004 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar Belakang: Status gizi dipengaruhi oleh beberapa jenis makanan baik mutu maupun jumlahnya dan konsumsi makanan ada pengaruhnya terhadap gizi seseorang. Suku Baduy dengan hidupnya yang sederhana akan mempengaruhi terhadap pola konsumsimakan dan status gizi balitanya. Tujuan: Mengetahui status gizi dan pola konsumsi Balita Suku Baduy di kecamatan Leuwidamar kabupaten Lebak Banten Metode:Jenis penelitian ini adalah merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan sosial budaya menggunakan teknik partisifatif. Penelitian ini di lakukan di wilayah Baduy kecamatan Leuwidamar kabupaten Lebak Banten. Variabel yang diteliti adalah status gizi, pola konsumsi makan balita, pendidikan orang tua baita, pekerjaan, pantangan makanan dan sanitasi lingkungan.Informasi didapatkan dari ketua adat, ibu dan ayah balita, Jaro atau Lurah, masyarakat Baduy dan petugas kesehatan. Hasil: Penelitian ini berhasil mengungkap status gizi, pola konsumsi makan, pendidikan, pekerjaan, pantangan makanan dan sanitasi lingkungan. Pola konsumsi Balita suku baduy sangat sederhana terdiri dari nasi dan ikan asin, konsumsi sayuran, buah-buahan dan susu rendah. Pola konsumsi makanan sangat menggantungkan pada hasil bertani. Status gizi balita banyak yang berstatus gizi kurang dan buruk. Masyarakat baduy tidak ada yang sekolah, pekerjaan sehari hari bertani secara tradisional, masih ada pantangan terhadap makanan tertentu dan sanitasi lingkungan kurang baik. Kesimpulan: Status gizi balita masih banyak yang berstatus gizi kurang dan buruk. Sedangkan pola konsumsi makan balita masih jauh dari pola konsumsi makan yang dianjurkan hal ini sangat berkaitan dengan ketersediaan bahan makanan dari alam dan sosial ekonomi dan budaya suku baduy.
Background: Unwanted pregnancy, illegal and unsafe abortion, Increasing of sexually transmitted diseases including HIV/AIDS infection are forms of young adult reproductive health problem in Indonesia,. Those are consequences of young adult sexual behavior which tend to be permissive and aggressive, and limited knowledge about reproductive health. Another factors which support this condition is an easy access on misleading sexual information from their peer and mass media and there is attitude from their parents and teachers that reproductive health is still be assumed as taboo, aroused the larger curiosity of young adult to anything around sexuality and influence the young adult freedom to make decision to certain situation, especially linked to premarital sexual intercourse tendency. Objectives: To understand the correlation between male and female young adult reproductive health knowledge and the tendency of male and female young adult to perform premarital sexual intercourse, in Indonesia. Methods: Observational research with cross sectional design using secondary data from the Indonesian Young Adult Reproductive Health Survey 2002-2003. The sample is 4156 (consist of 2341 males and 1815 females) with age in 15 to 24 years old, that obtained from about 9100 household in fifeteen provinces. The analysis which used in this research is Chi square statistical test and multiple logistic regression with significance level at p<0.05 and confidence interval (Cl) at 95%. Results: There is statistically significant correlation between reproductive health knowledge on male and female young adult, and male and female young adult tendency to perform premarital sexual intercourse p<0.05. The lower of males young adult's knowledge have higher probability about 1,37 time and of female young adult have higher probability about 1,55 time in tendency to perform premarital sexual intercourse compared to male and female young adult whose have higher ones. Conclusions: There is significant correlation between young adult reproductive health knowledge with the young adult tendency to perfonn premarital sexual intercourse, in Indonesia. Male and female young adult whose have lower reproductive health knowledge have more higher tendency to perform premarital sexual intercourse compared to male and female young adult whose have higher ones. Keywords: Young adult, reproductive health knowledge, premarital Intercourse tendency, Indonesia.
Kata Kunci : Gizi Balita,Pola Konsumsi,Suku Baduy