Dari Tulisan ke Nyanyian: Fenomena Nadzaman di Pondok Pesantren
Ariesta Dewi Rahayu, Dr. Samsul Ma'arif, M.A.; Dr. Aton Rustandi Mulyana, M.Sn.
2024 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa
Nadzaman atau lalaran adalah salah satu kegiatan
santri di Pondok Pesantren yang berkaitan dengan pengulangan hafalan dengan
menggunakan lagu sebagai media untuk mempermudah dalam menghafal dan lirik yang
digunakan adalah nadzam yang merupakan syair berbahasa Arab. Nadzam yang
dilalarkan tersebut dipertunjukan di sebuah acara seperti Festival Tradisi
Islam Nusantara. Perubahan dari nadzam ke lalaran lalu berkembang
menjadi sebuah pertunjukan mengalami proses yang panjang. Penelitian ini
membahas perihal pertunjukan nadzaman melalui lalaran Alfiyah kolosal
Festival Tradisi Islam Nusantara, lalu menunjukkan proses perubahan alih
wahana untuk menunjukkan alasan dipertunjukkan di pondok pesantren. Penelitian
ini menggunakan metodologi kualitatif analisis deskriptif degan teknik
pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan
sedangkan teknik analisis data berupa transkripsi, coding dan analisis
data. Penelitian ini menunjukkan bahwa Pertunjukan Lalaran Alfiyah
Kolosal pada acara Festival Tradisi Islam Nusantara 2023 adalah pertunjukkan
yang menghadirkan salah satu kegiatan santri ke dalam panggung pertunjukan,
yaitu kegiatan lalaran atau nadzaman. Di dalam pertunjukan tersebut,
bait nadzam Alfiyah dinyanyikan dengan serangkaian bab-bab yang telah
dirangkai dengan lagu, alat musik dan gerakan tubuh. Proses Alih Wahana yang
terjadi pada kegiatan nadzaman dan pertunjukan lalaran Alfiyah kolosal
terbagi menjadi dua bagian, yaitu proses alih wahana di pesantren dan proses
alih wahana di pertunjukan. Proses alih wahana di pesantren merubah tiga wahana, yakni: (1) teks kitab yang bentuknya
adalah fixed form; (2) pelisanan, pelafalan yang dasarnya dari teks
kitab; dan (3) Nyanyian yang mengubah pelisanan teks kitab dengan tambahan
melodi dan ritme. Proses alih wahana di pertunjukan melibatkan dua wahana,
yakni: (1) live performance yang melibatkan unsur-unsur pertunjukan
(gerak, visual dan audio) dan (2) live streaming yang melibatkan
unsur-unsur visual melalui kamera. Panggung Pertunjukan di pondok pesantren sebagai
capaian bagi santri untuk mengembangkan diri. Adapun fungsi pertunjukan adalah
untuk menghibur (to entertain), untuk belajar (to learn), untuk
membuat keindahan (to create beauty) dan untuk membina komunitas (to
foster community). Dengan demikian, seni menjadi sebuah metodologi untuk
dapat mengembangkan pendidikan di pondok pesantren melalui pertunjukan.
Nadzaman or lalaran
is one of the activities of students at Islamic Boarding Schools which is
related to the repetition of memorization by using songs as a medium to make it
easier to memorize and the lyrics used are nadzam which is Arabic
poetry. The circulated Nadzam was performed at an event such as the Nusantara
Islamic Tradition Festival. The change from nadzam to lalaran and then
developing into a performance went through a long process. This study discusses
the performance of nadzaman through the colossal Alfiyah of the Nusantara Islamic Tradition
Festival, then shows the process of changing the vehicle to show the reason for
being performed at the Islamic boarding school. This study uses a qualitative
methodology of descriptive analysis with data collection techniques in the form
of interviews, observations, documentation and literature studies while data
analysis techniques are in the form of transcription, coding and data
analysis. This study shows that The Alfiyah Kolosal Lalaran performance at the
2023 Nusantara Islamic Tradition Festival is a performance that brings one of
the students' activities to the performance stage, namely the lalaran or
nadzaman activity. In the performance, the nadzam alfiyah verse
is sung with a series of chapters that have been assembled with songs, musical
instruments and body movements. The process of transferring vehicles that
occurred in the activities of nadzaman and the colossal performance
of Alfiyah is divided into two parts, namely the process of transferring
vehicles at the pesantren and the process of transferring vehicles in
performances. The process of transferring vehicles at Islamic boarding schools
changes three vehicles, namely: (1) book text in fixed form; (2) the
pronunciation and pronunciation of the basic text of the book; and (3) Singing
that changes the rhythm of the text of the book with the addition of melody and
rhythm. The process of switching rides in the show involves two rides, namely:
(1) live performance involving performance elements (motion, visual and
audio) and (2) live streaming involving visual elements through a
camera. The performance stage at the Islamic boarding school is an achievement
for students to develop themselves. The function of the performance is to
entertain, to learn, to create beauty and to foster community. Thus, art
becomes a methodology to be able to develop education in Islamic boarding
schools through performance.
Kata Kunci : Nadzaman, Pertunjukan, Alih Wahana