Analisis Perubahan Struktur-Perilaku-Kinerja Industri Telekomunikasi Seluler Setelah Merger PT Hutchison Tri Indonesia TBK dan PT Indosat TBK
Ahmad Luthfi Khairurrahman, Rangga Almahendra, Dr., S.T., M.M.
2024 | Tesis | S2 MANAJEMEN (MM) JAKARTA
Dengan menggunakan paradigma Struktur-Perilaku-Kinerja (SCP) sebagai alat analisis, penelitian ini ingin mengidentifikasi perubahan pada struktur, perilaku, dan kinerja pada industri telekomunikasi seluler di Indonesia sebelum dan sesudah terjadinya merger PT Hutchison 3 Indonesia dan PT Indosat Tbk. Untuk mengidentifikasi struktur penelitian ini menggunakan perhitungan Rasio Konsentrasi (CR) dan Indeks Herfindahl-Hirschman (HHI). Kemudian untuk perilaku, dianalisis menggunakan analisa biaya pemasaran. Selain itu, untuk kinerja digunakan perhitungan analisis laba bersih dan PCM. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diambil melalui laporan tahunan perusahaan dan data primer yang diperoleh melalui kuesioner dan wawancara.
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya perubahan pada struktur industri telekomunikasi seluler di Indonesia yaitu bersifat Oligopoli ketat dengan tingkat konsentrasi yang sangat tinggi. Akan tetapi terdapat penurunan pada nilai rasio konsentrasi yang menunjukkan adanya penyehatan industri. Nilai rata-rata delta HHI berdasarkan penilaian KPPU tidak terdapat monopoli. Perilaku industri telekomunikasi seluler di Indonesia sangat dipengaruhi oleh strategi pemasaran yang dilakukan. menunjukkan peningkatan efisiensi dalam belanja pemasaran. Kinerja industri menunjukkan perbedaan yang signifikan antarperusahaan. Investasi besar dalam pemasaran dan efisiensi operasional menjadi pembeda. Peningkatan Kinerja pada perusahaan-perusahaan periode 2022-2023 dikarenakan keberhasilan investasi dan strategi yang dilakukan, terutama peningkatan pesat pada Indosat. Hal tersebut mengindikasikan bahwa strategi merger menjadi faktor kunci dalam menentukan kinerja perusahaan di industri telekomunikasi seluler di Indonesia. Kinerja perusahaan-perusahaan di industri telekomunikasi seluler di Indonesia saat ini sudah sangat baik berdasarkan hasil dari survei konsumen dengan nilai rata-rata keseluruhan yaitu sebesar 85,23% pelanggan sudah terpuaskan.
Using the Structure-Conduct-Performance (SCP) paradigm as an analytical tool, this study aims to identify changes in the structure, behavior, and performance of the mobile telecommunications industry in Indonesia before and after the merger of PT Hutchison 3 Indonesia and PT Indosat Tbk. To identify the structure of this study, the Concentration Ratio (CR) and Herfindahl-Hirschman Index (HHI) calculations were used. Then for behavior, it was analyzed using marketing cost analysis. In addition, for performance, the calculation of net profit analysis and PCM is used. The utilized include secondary obtain from company's annual report and primary data gathered through questionnaires and interviews.
The results of this study show that there is no change in the structure of the telecommunications Cellular industry in Indonesia, which is a strict oligopoly with a very high concentration level. However, there is a decrease in the value of the concentration ratio which indicates industry improvement. The average value of the HHI delta based on KPPU's assessment, shows no monopoly. The behavior of the mobile telecommunications industry in Indonesia is greatly influenced by the marketing strategies carried out. showing increased efficiency in marketing spending. Industry performance shows significant differences between companies. Huge investments in marketing and operational efficiency are the differentiators. The improvement in performance in companies during the 2022-2023 period is due to the success of investments and strategies carried out, especially the rapid improvement in Indosat. This indicates that the merger strategy is a key factor in determining the company's performance in the telecommunications cellular industry in Indonesia. The current performance of companies in the telecommunications cellular industry in Indonesia is very good, based on the results of consumer surveys with an overall average value of 85.23% of satisfied customers.
Kata Kunci : Struktur-Perilaku-Kinerja (SCP), Analisis Industri, Telekomunikasi Seluler, Rasio Konsentrasi (CR), Indeks Herfindahl-Hirschman (HHI), Oligopoli.
