Laporkan Masalah

Dinamika Gerak Tari Pajjaga Andi Makkunrai: Penelusuran Makna Budaya Melalui Teknologi Motion Capture

Andi Nur Fadilla, Dr. Indraswari Kusumaningtyas, S.T, M.Sc; Dr. Rr. Paramitha Dyah Fitriasari, M.Hum.

2024 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa

Tari Pajjaga Andi Makkunrai merupakan bentuk seni pertunjukan yang berkembang pada zaman Kerajaan Bone dengan karakter gerak yang halus dan lambat, sehingga membutuhkan penguasaan tubuh yang baik oleh penari. Tubuh penari dapat menjadi media komunikasi melalui gerak yang penting untuk dilestarikan. Oleh karena itu, analisis ketubuhan penari dalam menguasai gerak Tari Pajjaga Andi Makkunrai dapat menjadi pintu gerbang untuk mengetahui dinamika gerak yang terbentuk. Melalui bantuan teknologi motion capture analisis gerak ini dapat menghasilkan data rentang gerak pada bagian anatomi tubuh yang dianggap paling mencerminkan ekspresi emosional, dengan tujuan untuk menginterpretasikannya sesuai nilai budaya yang ada di baliknya. Penelitian ini menggunakan pendekatan Mixed Method Exploratoris Sekuensial, yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif secara bersamaan. Penggabungan dua pendekatan ini memungkinkan untuk melihat dimensi fisik dan kontekstual budaya dari gerak tari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses ketubuhan gerak Tari Pajjaga Andi Makkunrai membutuhkan waktu untuk mencapai teknik yang nyaman dan seimbang, karena adanya perubahan teknik pada proses ketubuhan yang dirasakan penari sesuai dengan konsep ketubuhan Eugenio Barba. Berdasarkan hasil analisis gerak dengan dukungan teknologi motion capture pada tiga ragam, yaitu ragam mappatabe', massampeang, dan mali siparappe rebba sipatokkong, data gerak sendi menunjukkan rentang gerak yang besar terbentuk di ragam mappatabe', pada siku kiri, pergelangan tangan kiri dan pergelangan tangan kanan yang mencapai angka yang signifikan. Begitu pula dengan ragam massampeang dan mali siparappe rebba sipatokkong, pada pergelangan tangan kiri dan kanan. Berdasarkan pengukuran gerak, dinamika yang terbentuk didominasi pada bagian tubuh atas sebagai simbolisme intelektual dan spiritual dari ketiga ragam tersebut, yaitu menjaga adab sopan santun, melakukan perlindungan diri (tolak bala), dan memanusiakan manusia. Sesuai dengan interpretasi geraknya, dinamika gerak Tari Pajjaga Andi Makkunrai menjadi sebuah bentuk komunikasi yang menyampaikan nilai-nilai adat istiadat dalam budaya Bugis.


The Pajjaga Andi Makkunrai Dance is a form of performing art that developed during the Bone Kingdom era, characterized by smooth and slow movements that require the dancer to have excellent body control. The dancer's body serves as a medium of communication through movement, making it essential to preserve. Therefore, analyzing the embodiment of the dancer in mastering the Pajjaga Andi Makkunrai Dance can provide insight into the dynamics of movement. With the aid of motion capture technology, this movement analysis can yield data on the range of motion of anatomical parts considered to most accurately reflect emotional expression, with the aim of interpreting it according to the underlying cultural values. This research employs a Sequential Exploratory Mixed Method approach, combining quantitative and qualitative approaches. The integration of these two approaches allows for an examination of both the physical and contextual cultural dimensions of the dance movements. The research findings indicate that the embodiment process of the Pajjaga Andi Makkunrai Dance movements requires time to achieve a comfortable and balanced technique, due to the technical adjustments experienced by the dancer in accordance with Eugenio Barba's concept of embodiment. Based on the motion analysis supported by motion capture technology on three movement variations mappatabe', massampeang, and mali siparappe rebba sipatokkong the joint movement data show a significant range of motion in the mappatabe' variation, particularly in the left elbow, left wrist, and right wrist. Similar results were found in the massampeang and mali siparappe rebba sipatokkong variations, particularly in the left and right wrists. The motion measurements indicate that the dynamics are predominantly formed in the upper body, symbolizing the intellectual and spiritual aspects of the three variations: maintaining etiquette, self-protection (tolak bala), and humanizing humanity. In line with the movement interpretations, the dynamics of the Pajjaga Andi Makkunrai Dance become a form of communication conveying customary values in Bugis culture.


Kata Kunci : Tari Pajjaga Andi Makkunrai, gerak tari, motion capture, ketubuhan, Bugis

  1. S2-2024-500829-abstract.pdf  
  2. S2-2024-500829-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-500829-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-500829-title.pdf