Evaluasi Geometrik Jalan Penghubung Simpang Susun Sleman Proyek Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo Seksi 2 Paket 2.2 Berdasarkan Pedoman Desain Geometrik Jalan Bina Marga 2021
ZIKRU AKBAR ISNAIN, Ir. Nursyamsu Hidayat, S.T., M.T., Ph.D
2024 | Tugas Akhir | D4 TEKNOLOGI REKAYASA PELAKSANAAN BANGUNAN SIPIL
Geometrik jalan merupakan
salah satu tahapan penting dalam proses perencanaan dan pengembangan
infrastruktur jalan tol yang aman dan efisien. Perencanaan geometrik jalan
mempertimbangkan keamanan, kenyamanan, dan efisiensi operasional bagi pengguna
jalan. Perencanaan geometrik jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo Seksi 2
Paket 2.2. menggunakan Standar Perencanaan Geometrik Bina Marga 1992 dimana
Direktorat Jenderal Bina Marga telah menerbitkan Pedoman Desain Geometrik Jalan
terbaru pada tahun 2021. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis kembali
perencanaan geometrik jalan pada jalan penghubung Simpang Susun Sleman Tol
Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo Seksi 2 Paket 2.2 berdasarkan Pedoman Desain
Geometrik Jalan Bina Marga 2021. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan
kelayakan dari perancangan geometrik jalan sesuai standar yang diterapkan di
Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa parameter
lengkung horizontal dan lengkung vertikal masih belum memenuhi standar Pedoman
Desain Geometrik Jalan Bina Marga 2021, diantaranya terdapat 2 Rc dengan
kemiringan melintang normal < Rc>min, sebagian Ls < Ls>min,
1 Lc > Lcmaks, dan sebagian Lv < Lv>rekomendasi.
Ketidaksesuaian parameter disebabkan oleh penyesuaian parameter dengan keadaan
lapangan dimana ada 2 ramp yang merupakan struktur jalan layang di atas mainroad
sehingga diperlukan adanya penyesuaian titik-titik pier ramp elevated
yang mempengaruhi panjang lengkung untuk memudahkan pelaksanaan konstruksi.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan dan
memberikan jalur yang nyaman untuk pengendara adalah memberikan rambu
peringatan dan rambu petunjuk arah untuk memberikan kewaspadaan yang lebih bagi
pengendara, pelebaran perkerasan dapat dilakukan untuk memberikan ruang bebas
yang lebih bagi kendaraan yang melintasi jalan.
Road geometrics is one of the important planning phase in the process of developing a safe and efficient highway infrastructure. Road geometric planning considers safety, comfort, and operational efficiency for road users. Geometric planning of the Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo Toll Road Section 2.2 uses Standar Perencanaan Geometrik Jalan Perkotaan Bina Marga 2021 where the Directorate General of Highways has issued the latest Road Geometric Design Guidelines in 2021. This research is conducted by re-analyzing the road geometric planning on the Sleman Junction Ramp of the Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo Toll Road Section 2.2 based on the 2021 Bina Marga Road Geometric Design Guidelines. This research conducted to prove the feasibility of road geometric design according to the standards applied in Indonesia. The results of this analysis show that some horizontal curve and vertical curve parameters do not fulfill the standards of the 2021 Bina Marga Road Geometric Design Guidelines, such as 2 Rc with normal cross slope < Rcmin> Lcmax, and some Lv < Lv>
Kata Kunci : Geometrik Jalan, Jalan Tol, Simpang Susun