Rekayasa Kekuasaan dalam Novel Ibnatu Suslov Karya Habib Abdulrab Sarori : Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough
Adelia Risnaning Tyas, Prof. Dr. Sangidu, M.Hum.
2024 | Tesis | S2 Sastra
Ibnatu Suslov merupakan karya Habib Abdulrab
Sarori yang menggambarkan sejarah Yaman dengan berbagai peristiwa mulai dari
pemberontakan kolonial Inggris, perang saudara Yaman Selatan, unifikasi Yaman,
perang saudara Yaman Utara dan Selatan hingga gelombang Arab Spring. Penggunaan
kata perang, pembunuhan, invasi, dan terorisme dalam novel digunakan penguasa
Yaman untuk melegitimasi tindakannya dalam mempertahankan kekuasaannya.
Eksplorasi penggunaan bahasa dan simbol yang mencerminkan kekuasaan
dan ideologi, praktik diskursif yang memproduksi dan mendistribusikan wacana,
dan praktik sosial dalam memahami konteks sosial, politik dan sejarah Yaman
dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh wacana merupakan pendekatan analisis
wacana kritis Fairclough yang digunakan untuk meneliti novel. Penelitian ini
bertujuan untuk mengungkap; (1) pertarungan wacana definisi terorisme; (2)
kekuasaan yang direkayasa oleh elite penguasa dan kelompok-kelompok
revolusioner untuk mempertahankan dominasi mereka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertarungan wacana dominan yaitu terorisme serta radikalisme dan negosiasi wacana, yaitu wacana liberal. Definisi terorisme merupakan bentuk perjuangan suci mendominasi keseluruhan novel dan strategi pengarang dalam memosisikan tokoh Fatin menjadi radikal. Rekayasa kekuasaan dalam novel ini dilakukan melalui manipulasi ideologis dan simbolis yang digunakan elite penguasa dan kelompok radikal dalam memanfaatkan wacana agama dan kekerasan untuk memperkuat posisi mereka. Kekerasan dan terorisme digunakan sebagai alat legitimasi kekuasaan, sementara wacana liberal untuk menekankan hak asasi manusia dan transformasi politik yang menekankan pentingnya demokrasi bukan kekerasan. Makna terorisme jihad sudah ada sejak lama namun, konstruksi lebih global sejak serangan 11 September 2001 yang telah mengubah persepsi dunia terhadap Islam dan munculnya Islam fobia.
Ibnatu Suslov by Habib Abdulrab Sarori that depicts the history of
Yemen with various events ranging from the British colonial rebellion, the
South Yemen civil wars, the unification of Yemen, the North and South Yemen
civel wars to the Arab Spring wave. The Use of words war, murder, invasion, and
terrorism in the novel are used by the by the Yemeni ruler to legitimize his
actions in maintaning his power. Exploration of the use of languange and
symbols that reflect power and ideology, discursive practice that produce and distribute discourse, and social
practies in understanding the social, political and historical context of Yemen
can affect and affected by discourse is Fairclough’s critical discourse
analysis approach used to research the novel. This research aims to reveal; (1)
the discourse battle over the definition of terrorism; (2) the power engineered
by the ruling elite and revolutionary groups to maintain their dominace. The
result show that the dominant discourse battle is terrorism and radicalism and
the discourse negotiation which is liberal discourse. The definition of
terrorism is a form of holy struggle dominating the whole novel and the
author’s strategy in positioning Fatin’s character to be radical. Power
manipulation in this novel is carried out through ideological and symbolic
manipulations used by ruling elite and radical groups inutilizing religious
discourse and violemce to strengthen their position. Violence and terrorism are
used as a means of legitimizing power, while liberal discourse emphasiez human
rights and political transformation that emphasizes the importance of democracy
instead of violence. The meaning of jihad has exited for a long time, however,
the construction is more global since
the September 11, 2001 attacks which have changed the world’s perception
of Islam and the emergence of Islam phobia.
Kata Kunci : Power Manipulation, Norman Fairclough , Critical Discourse Analysis, Radicalism, Terrorism, Liberal, Novel Suslov’s Daughter