Laporkan Masalah

PENGEMBANGAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD) UNTUK MENGURANGI KEPADATAN LALU LINTAS DAN OPTIMALISASI INTEGRASI ANTARMODA TRANSPORTASI PADA KAWASAN STASIUN BOGOR

Nova Dwi Lestari, Dr. Djaka Marwasta, S.Si., M.Si.

2024 | Skripsi | GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN

Pembangunan ekonomi merupakan salah satu strategi untuk mencapai pembangunan nasional yang berkelanjutan. Infrastruktur transportasi, sebagai bagian integral dari pembangunan ekonomi, memiliki peran penting dalam mendukung aktivitas ekonomi di suatu wilayah. Namun, di tengah kompleksitas kondisi transportasi perkotaan di Indonesia, khususnya di Kota Bogor, terdapat berbagai permasalahan yang memengaruhi mobilitas penduduk dan aktivitas ekonomi. Tingginya volume kendaraan pribadi, jumlah angkot yang berlebihan, kurangnya ketertiban angkot, serta kondisi infrastruktur pejalan kaki yang belum memadai menjadi beberapa faktor yang menyebabkan kemacetan lalu lintas dan rendahnya integrasi moda transportasi. Solusi yang diusulkan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah penerapan konsep Transit Oriented Development (TOD). Konsep ini mengintegrasikan pembangunan kawasan dengan sistem transportasi umum, mempromosikan penggunaan transportasi publik, dan menciptakan lingkungan berkelanjutan yang berfokus pada pejalan kaki dan pengendara sepeda. Kota Bogor telah mulai menerapkan konsep TOD pada kawasan strategis seperti Stasiun Bogor, dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas, mengurangi kepadatan lalu lintas, dan menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan. Penelitian ini menyoroti faktor-faktor penyebab kemacetan lalu lintas di Kota Bogor, mengevaluasi kondisi integrasi moda transportasi di Stasiun Bogor, dan menyimpulkan bahwa penerapan konsep TOD dapat menjadi solusi yang terintegrasi dan berkelanjutan dalam mengatasi permasalahan transportasi perkotaan. Dengan mengoptimalkan penyediaan sarana dan prasarana transportasi, meningkatkan koordinasi antarinstansi terkait, serta memperbaiki kondisi lingkungan kota, Kota Bogor dapat menuju arah pembangunan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Economic development stands as a pivotal strategy towards achieving sustainable national progress. Transport infrastructure, being an integral component of economic development, plays a crucial role in facilitating economic activities within a region. However, amidst the complexity of urban transportation conditions in Indonesia, particularly in Kota Bogor, various issues affect the mobility of the populace and economic activities. Factors such as the high volume of private vehicles, excessive numbers of publik minivans (angkot), lack of angkot regulation, and inadequate pedestrian infrastructure contribute to traffic congestion and poor transportation mode integration. The proposed solution to address these issues is the implementation of the Transit Oriented Development (TOD) concept. This concept integrates area development with publik transportation systems, promotes the use of publik transport, and fosters sustainable environments that prioritize pedestrian and bicycle riders. Kota Bogor has initiated the application of TOD principles in strategic areas like Stasiun Bogor, aiming to enhance accessibility, alleviate traffic congestion, and create more sustainable environments. This research highlights the factors causing traffic congestion in Kota Bogor, evaluates the integration of transportation modes at Stasiun Bogor, and concludes that the implementation of TOD principles can serve as an integrated and sustainable solution to urban transportation issues. By optimizing the provision of transportation facilities and infrastructure, enhancing coordination among relevant agencies, and improving the urban environment, Kota Bogor can progress towards a more sustainable and environmentally friendly development direction.

Kata Kunci : TOD,transportasi publik,mobilitas,integrasi

  1. S1-2024-441698-abstract.pdf  
  2. S1-2024-441698-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-441698-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-441698-title.pdf