Konstruksi Era Reformasi dan Subjektivitas Mahasiswa dalam Novel Balada Supri Karya Mochamad Nasrullah: Kajian Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough

Via Ajeng Mulyani, Prof. Dr. Faruk, S.U.

2024 | Tesis | S2 Sastra

Maraknya isu pembangunan dan kemajuan di era 20 tahun Reformasi menjadi titik tolak Mochamad Narullah menulis novel Balada Supri. Dalam novel ini, subjektivitas mahasiswa memiliki latar belakangnya tersendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan konstruksi terhadap era Reformasi dan subjektivitas mahasiswa melalui strategi diskursif yang digunakan Mochamad Nasrullah dalam novel Balada Supri yang pada akhirnya berkontribusi mendukung ideologi dominan di Indonesia. Nasrullah menghadirkan kesinambungan mengenai perompak dan preman sebagai pendahulu dari generasi mahasiswa. Kesinambungan masa lalu dan masa kini, era kolonial dan Orde Baru dengan Era Reformasi.

Nasrullah mengonstruksi era Reformasi dan subjektivitas mahasiswa sebagai sosok yang terdepolitisasi. Penelitian yang menggunakan Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough ini akan mengungkap: (1) konstruksi era Reformasi dan subjektivitas mahasiswa melalui analisis praktik tekstual; (2) wacana-wacana yang memengaruhi Nasrullah dalam mengonstruksi era Reformasi dan subjektivitas mahasiswa itu melalui analisis praktik diskursif; dan (3) kepentingan politik yang dilegitimasi Nasrullah melalui konstruksi era Reformasi dan subjektivitas mahasiswa-nya dengan melakukan analisis praktik sosial.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Nasrullah sebenarnya tidak melakukan dekonstruksi dan desentralisasi terhadap tatanan wacana masyarakat modern dan kapitalis. Tindakan ini justru berpihak kepada kekuasaan kapitalis. Sebuah upaya yang mendorong orang-orang untuk terus berpikir mengenai pekerjaan dan hidup konsumtif. Upaya ini dipengaruhi pula oleh konfigurasi konvensi wacana yang meliputi wacana sastra, yang dalam hal ini adalah genre Realisme Magis, serta wacana politik, media, dan ilmiah, dalam hal ini adalah wacana Reformasi, wacana Pembangunan dan wacana Kemajuan. Lebih jauh, konstruksi bersangkutan merupakan sesuatu yang dibentuk oleh dan membentuk struktur dan relasi sosial tempat novel ini eksis. Kondisi Reformasi dan pascareformasi yang penuh dengan modernism, kapitalisme di berbagai bidang serta gencarnya agenda pembangunan merupakan hal yang membentuk konstruksi era Reformasi dan subjektivitas mahasiswa dalam novel ini. Sebaliknya, konstruksi era Reformasi dan subjektivitas mahasiswa ini juga memiliki andil dalam membentuk struktur dan relasi sosial bersangkutan, yang salah satunya tampak dalam pelemahan serta penyingkiran hal-hal yang bersifat tradisi, kuno, mistis, dan supranatural. 

The rise of issues of development and progress in the era of 20 years of Reform became the starting point for Mochamad Narullah to write the novel Balada Supri. In this novel, student subjectivity has its own background. This research aims to discover the construction of the Reformation era and student subjectivity through the discursive strategies used by Mochamad Nasrullah in the novel Balada Supri which ultimately contributes to supporting the dominant ideology in Indonesia. Nasrullah presents continuity regarding pirates and thugs as the predecessors of the student generation. Continuity of the past and present, the colonial era and the New Order with the Reformation Era.

Nasrullah constructs the Reformation era and student subjectivity as a depoliticized figure. This research using Norman Fairclough's Critical Discourse Analysis will reveal: (1) the construction of the Reformation era and student subjectivity through analysis of textual practices; (2) the discourses that influenced Nasrullah in constructing the Reformation era and student subjectivity through analysis of discursive practices; and (3) the political interests that Nasrullah legitimized through the construction of the Reformation era and the subjectivity of his students by analyzing social practices.

The results of this research show that Nasrullah did not actually deconstruct and decentralize the discourse order of modern and capitalist society. This action actually supports capitalist power. An effort that encourages people to continue thinking about work and consumer life. This effort is also influenced by the configuration of discourse conventions which include literary discourse, which in this case is the Magical Realism genre, as well as political, media and scientific discourse, in this case the Reform discourse, Development discourse and Progress discourse. Furthermore, the construction in question is something that is shaped by and shapes the social structures and relations in which this novel exists. Reformation and post-reformation conditions which are full of modernism, capitalism in various fields and the incessant development agenda are things that shape the construction of the Reformation era and student subjectivity in this novel. On the other hand, the construction of the Reformation era and student subjectivity also plays a role in shaping the social structures and relations in question, one of which is seen in the weakening and elimination of things that are traditional, ancient, mystical and supernatural. 

Kata Kunci : Analisis Wacana Kritis Fairclough, Mahasiswa, Reformasi, Pembangunan, Kemajuan, Realisme Magis