Pendekatan Eidonomi dan Etnozoologi untuk Identifikasi Spesies Kijang Emas yang Tergambar di Relief Candi Prambanan
MARCELINA CINDY IVANI KUMARA, Zuliyati Rohmah, S.Si., M.Si., Ph.D.Eng.
2024 | Skripsi | BIOLOGI
Relief kijang emas pada Candi Prambanan merupakan relief yang terkandung dalam cerita Ramayana. Relief tersebut memiliki kemiripan morfologi dengan kijang yang hidup pada masa kini. Berbeda dengan relief medalion kijang yang ada pada Candi Penataran dengan variasi ragam hias yang mengelilingi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi spesies relief kijang emas di Candi Prambanan yang dibandingkan dengan relief medalion kijang di Candi Penataran, Muntiacus atherodes, dan Muntiacus muntjak. Menganalisis fungsi kijang bagi masyarakat Jawa pada abad IX–XIII dan distorsi artistik pada kedua relief kijang. Geometri morfometri sebagai metode dalam analisis identifikasi morfologi berdasarkan titik anatomis. Data yang diambil berupa karakteristik kepala, leher, truncus, extremitas cranialis dexter, dan extremitas caudalis dexter pada semua spesimen kijang. Data dianalisis menggunakan Principal Component Analysis (PCA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara morfologis kijang emas di Candi Prambanan termasuk ke dalam spesies Muntiacus muntjak. Bagi masyarakat Jawa pada abad IX–XIII, kijang berfungsi sebagai hewan buruan bagi raja-raja Mataram, sebagai representasi sifat anggun dan keindahan alam, sebagai sumber pangan khususnya saat pesta perayaan, serta sebagai simbol dari sifat bijaksana dan gesit. Distorsi artistik tidak terlihat pada morfologi kijang dari kedua relief, tetapi terdapat konsep artistik hiasan tumbuhan pada relief medalion kijang.
The golden deer relief on Prambanan Temple is a relief contained in the Ramayana story. The relief has morphological similarities with deer that live today. It is different from the deer medallion relief on Penataran Temple with a variety of surrounding decorations. This study aims to identify the species of Prambanan Temple golden deer relief compared to Penataran Temple deer medallion reliefs, Muntiacus atherodes, and Muntiacus muntjak. Analysing the function of deer for Javanese society in the 9th century and the artistic distortion in both deer reliefs. Geometric morphometric as a method in analysing morphological identification based on anatomical points. Data taken in the form of head, neck, truncus, extremitas cranialis dexter, and extremitas caudalis dexter characteristics on all deer specimens. Data were analysed using Principal Component Analysis (PCA). The results of this study indicate that morphologically the golden deer of Prambanan Temple belongs to the species Muntiacus muntjak. For the Javanese people in the 9th–13th centuries, the deer functioned as an object for the kings of Mataram to hunting, as a representation of grace and natural beauty, as a source of food especially during celebrations, and as a symbol of wisdom and agility. Artistic distortion is not seen in the morphology of the deer from both reliefs, but there is an artistic concept of plant decoration on the deer medallion relief.
Kata Kunci : Candi Penataran, Candi Prambanan, morfologi, relief kijang emas, relief medalion kijang, deer medallion reliefs, golden deer relief, morphology, Penataran Temple, Prambanan Temple