Kraton Jogja di Era Digital: Pergeseran Tradisi Uyon-uyon Hadiluhung dari Ruang Privat ke Ruang Digital
Elizabeth Grace SImanjuntak, Kuskridho Ambardi, M.A., Ph. D.
2024 | Tesis | S2 Sosiologi
Uyon-uyon Hadiluhung merupakan wiyosan dalem atau peringatan hari lahir raja yang bertakhta di Kraton Yogyakarta yang kini menarik banyak perhatian karena sajian dan tatanan baru di era digital. Pergeseran tradisi dari ruang privat ke ruang digital memperlihatkan bahwa Kraton Yogyakarta terbuka terhadap perubahan zaman. Penelitian ini bertujuan untuk menggali proses produksi dan distribusi makna di balik Uyon-uyon Hadiluhung serta menguraikan strategi digital konten Uyon-uyon Hadiluhung yang mencerminkan upaya pengelolaan kekuasaan oleh Kraton Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, data diperoleh melalui wawancara, observasi langsung, studi literatur, dan dokumentasi. Dengan menggunakan Teori Representasi milik Stuart Hall dan Teori Arkeologi Pengetahuan milik Foucault, temuan dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa Uyon-uyon Hadiluhung merupakan sebuah proses produksi pengetahuan di mana ada makna yang ingin disampaikan dan adanya relasi kuasa antar aktor yang terlibat. Kraton Yogyakarta menggunakan Uyon-uyon Hadiluhung untuk menjaga kenangan masa lalu berupa sejarah dan produk budaya dengan bantuan media digital guna penyebaran pengetahuan bagi masyarakat sekaligus upaya pengarsipan produk budaya di masa depan. Hal itu menyiratkan usaha untuk memelihara tatanan kekuasaan.
Kata kunci: Uyon-uyon Hadiluhung, representasi, kuasa
Uyon-uyon Hadiluhung is a wiyosan dalem or commemoration of the birthday of the king who reigned at the Kraton Yogyakarta which is now attracting a lot of attention because of its new presentation in the digital era. The shift in tradition from private space to digital space shows that Kraton Yogyakarta is open to transformation. This research aims to explore the production and distribution process of meaning behind Uyon-uyon Hadiluhung and outline the digital content strategy of Uyon-uyon Hadiluhung which reflects the efforts to manage power by Kraton Yogyakarta. This research is qualitative method with a case study approach, data was obtained through interviews, direct observation, literature study and documentation. By using Stuart Hall's Representation Theory and Foucault's Archaeological Theory of Knowledge, the findings in this research show that Uyon-uyon Hadiluhung is a knowledge production process where there is a meaning to be conveyed and there are power relations between the actors involved. Kraton Yogyakarta uses Uyon-uyon Hadiluhung to preserve memories of the past in the form of history and cultural products with the help of digital media to disseminate knowledge to the society as well as efforts to archive cultural products in the future. This implies an effort to maintain the power order.
Keywords: Uyon-uyon Hadiluhung, representation, power
Kata Kunci : Uyon-uyon Hadiluhung, representasi, kuasa, representation, power